Jika kita melihat secara sekilas, mungkin sebagian besar dari kita akan mengira biota laut di atas adalah seekor ubur-ubur. Namun, meskipun terlihat mirip, ternyata biota tersebut bukanlah seekor ubur-ubur, melainkan jenis siphonophora yang merupakan koloni dari beberapa individu polip/zooids yang saling bekerja sama untuk dapat hidup.
Physalia physalis atau dikenal sebagai tentara portugis (Portuguese man-of-war) termasuk ke dalam golongan pleuston, yaitu komunitas organisme yang memiliki habitat di antara permukaan air dan udara. Jenis pleuston yang satu ini memiliki toleransi tinggi terhadap lingkungan karena harus beradaptasi dengan paparan sinar UV, risiko dehidrasi, serta ancaman gelombang di lautan.
Tentara portugis menggunakan kantung udara agar dapat mengapung serta menggunakan bantuan arus untuk berpindah tempat. Biota laut ini menyukai perairan hangat dengan iklim sedang di wilayah tropis maupun subtropis. Kita dapat menemui tentara portugis di Atlantik Utara khususnya di sepanjang pesisir Utara Benua Eropa dan Hindia-Pasifik.
Julukan tentara portugis berasal dari morfologi biota tersebut yang mirip dengan topi perang milik tentara Portugis pada abad pertengahan. Tentara portugis memiliki ukuran tubuh sepanjang 12 inci, dengan lebar 5 inci, serta tentakel yang dapat menjuntai sepanjang 165 kaki atau setara dengan 50 meter. Wow, benar-benar mirip dengan barisan tentara portugis betulan kan?
Karakteristik morfologi, perkembangan dan koloni dari tentara portugis dapat dibilang tergolong unik. Koloni pada tentara portugis terdiri dari badan fungsional yang terspesialisasi yang dikenal dengan istilah zooids. Struktur tubuh tentara portugis terbagi atas empat bagian zooids. Bagian pertama terdiri dari pneumatophore yang berisi kantung udara untuk mengapung di permukaan laut. Kemudian, terdapat Gastrozooid yang berfungsi sebagai sistem pencernaan. Selanjutnya, terdapat Dactylozooid yang berupa tentakel panjang untuk menghasilkan nematokist, yaitu senyawa beracun untuk melumpuhkan mangsa agar lebih mudah ditangkap. Bagian tubuh paling bawah dari tentara portugis adalah Gonozooid yang mengandung alat reproduksi.
Tentara portugis melakukan perkawinan dengan cara melepaskan sperma dan ovum dalam jumlah besar ke air. Setelah terjadi pembuahan, larva polip kemudian membelah diri secara aseksual membentuk koloni polip baru dan berkembang menjadi tentara portugis dewasa.
Meskipun terlihat transparan seperti ubur-ubur, Tentara Portugis sebenarnya memiliki pigmen berwarna ungu, biru dan pink yang memancar cantik pada bagian pneumatophore. Namun, disamping paras cantiknya, tentara portugis memiliki racun mematikan yang dapat membahayakan manusia dan biota laut lain.