Lihat ke Halaman Asli

Reformasi Perpajakan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Diperbarui: 4 April 2017   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ketika menerima dan melihat isi amplop gaji ada yang sering membuat kesal.

Apakah Anda mengerti mengenai peraturan perpajakkan di Indonesia? Jika belum, mohon dibaca artikel saya sebelumnya. Jika sudah paham, mengapa masih banyak masyarakat yang enggan untuk menyetorkan pajaknya? Banyak dari kita umumnya merasa bahwa membayar pajak adalah suatu beban?

Mengapa menjadi beban?

Zeti Arina seorang konsultan pajak yang cukup berpengalaman di bidangnya dan CEO dari Artha Raya Consultant menerangkan bahwa di Indonesia tidak ada imbalan atau dampak langsung kepada pembayar pajak, sehingga mereka merasa tidak ada gunanya membayar pajak, kecuali paksaan. Jadi orang justru berpikir bagaimana menghindari pajak dengan segala cara. Padahal seandainya seperti di bank kalau bayar pajaknya banyak, maka ada kriteria prime tax payer dengan fasilitas lebih mungkin merasa lebih sadar dalam membayar pajak.

Dampak langsung adalah akibat nyata dari membayar pajak misalnya di negeri Jerman di mana para wajib pajak akan memperoleh imbalan langsung seperti bantuan berupa uang sekolah terhadap anak mereka, untuk membeli buku serta alat tulis penunjang belajar, transportasi bagus yang bisa diandalkan dan murah berikut jalan yang baik, rasa aman dan masih banyak yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat. Apakah hal tersebut dirasakan di tanah air kita? Mari bercermin dengan keadaan sekarang, banyak orang tua terbebani dengan uang sekolah dan kebutuan lain yang makin lama sangat memberatkan, kemudian transportasi yang kurang mendukung, tidak adanya rasa aman dan masih banyak kekurangan lain yang seharunya bisa dipenuhi dari hasil pemungutan tersebut.

Bagaimana agar dampak positip langsung bisa dirasakan?

Masyarakat dan pemerintah harus saling bekerjasama. Diawali oleh pemerintah harus mengedukasi rakyatnya agar mengerti bahwa kenikmatan tidak dapat dirasakan jika tidak membayar pajak. Banyak dari merekayang kurang paham mengenai mekanisme tax. Jangan hanya menjanjikan dan mengharapkan semuanya gratis tanpa ikut memikirkan dari mana pemasukannya. Sehingga janji para pemimpin untuk memberi gratis menjadi sebuah isapan jempol saja alias nazar palsu.

Jadi solusinya harus ada Reformasi di bidang perpajakan yang wajib pajak dapat merasakan manfaat langsung dari pembayaran uang pajak, antara lain:


  1. Pembangunan infrastrukturdan banyak fasilitas kota yang diperlukan oleh rakyat yang jelas dan bebas dari korupsi,
  2. Adanya rasa aman di dalam masyarakat. Rasa aman dapat ditingkatkan dengan menyisihkan uang hasil pajak kepada para pengangguran dan orang yang kehilangan pekerjaannya, sehingga dapat menurunkan angka kriminalitas.
  3. Pegawai pajak yang tentunya harus JUJUR.


Sehingga kegondokan waktu itu ketika membuka slip penghasilan karena melihat angka pungutan yang cukup besar berkurang bahkan mungkin hilang, jika semuanya jelas dan teraudit penggunaanya. .

+++ salam Ik3 +++

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline