Istanbul,kota dengan sejarah yang sangat panjang dan membentang di dua benua, Eropah dan Asia, memang penuh dengan misteri dan kejutan yang tidak henti-hentinya menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya di kota terbesar di Turki yang dulunya merupakan ibukota Kekasiaran Romawi Timur dengan nama Konstatinopel .
Kalau mampir ke Istanbul, belum lah sempurna perjalanan kita tanpa menyempatkan waktu berlayar di Selat Bosphorus yang membelah kota ini menjadi bagian Eropa dan Asia.Singkatnya kalau berlayar di Bosphorus yang disebut Istanbul Bogazi dalam bahasa Turki ini, kita akan berlayar sambil menikmati pemadangan yang memukau yaitu bangunan dan istana tua di bagian Eropah sertapemandangan alam dan rumah-rumah peristarahatan yang cantik di bagian Asia.
Untuk berlayar di Bospohorus pun tidak memerlukan ongkos atau menyewa kapal dengan harga yang mahal. Cukup mampir ke dermaga di Eminonu, dan dengan kapal pesiar yang dioperasikan oleh IDO ( IstanbulDeniz Otobüsleri ) , kita dapat berlayar selama dua jam dengan ongkos hanya 10 TL (Turkish Lira) , hanya sekitar 55 Ribu rupiah saja.Kalau ingin berlayar lebih lama dan mampir sebentar di daratan Asia, kita bisa juga naik kapal dengan membayar 25 TL.
Siang itu, kami memilih berlayar selama dua jam menyusuri Bosphorus sampai ke jembatan Bosphorus yang kedua dan kemudian kembali lagi ke dermaga di Eminonu dengan tiket 10 TL saja.Tidak terlalu ramai penumpang yang ikut berlayar sehingga kita dapat menikmati pemandangan baik dengan duduk di dalam kabin di lantai dasar maupun duduk di lantai atas di udara terbuka.
Pemandangan yang indah menyambut kami di Bosphorus. Langit yang biru dengan awan putih yang cerah dan burung-burung berwarna putih yang ramai beterbangan seakan-akan ikut merasakan senangnya berlayar di selat cantik yang menghubungkan Laut Marmara dan Laut Hitam ini. Sementara deretan bangunan tua, masjid, universitas, dan istana nan elok berbaris rapi di bagian Eropah.Di bagian Asia, rumah-rumah peristirahatan dan pemandangan alam yang indah menanti dengan sabar untuk dinikmati.
Kapal terus berlayar dengan kecepatan yang santai.Di kejauhan mulai terlihat bentangan jembatan yang menghubungkan Asia da Eropah dengan kendaraan yang lewat di atasnya terlihat kecil bagaikan kotak korek api.Sebuah pengalaman unik yang tidak dapat dirasakan di kota lain diman pun selain di Istanbul.Satu kota, dua benua.
“Burada ,sigara içilmez,cezasi 75 TL” sebuah papan pengumuman yang artinya ” Disini, dilarang merokok, denda 75 TL”menghiasi salah satu dinding di dekat tempat penyimpanan pelampung.Saya sudah sangat terbiasa dengan papan pengumuman seperti ini yang ada dimana-mana di Istanbul.Yang membuat saya terheran-heran adalah angkanya yang kali ini adalah 75 TL.
Saya masih ingat beberapa tempat lain dimana saya pernah melihat tanda larangan merokok ini. Salah satunya adalah di sebuah restoran yang terletak di dekat Taksim Square. Di resto yang menyajikan masakan Turki cepat saji yang lezat dimana kita tinggal menunjuk saja makanan yang kita sukai ini juga terdapat tanda peringatan yang sama, namun dendanya hanya 69 TL.
Dengan metro dari Taksim ke Sisli, saya sempat mampir ke sebuah mal yang bernama Istanbul Cevahir.Ini adalah pusat perbelanjaan terbesar di Turki yang ketika selesai dibangun pada 2005 sempat menjadi mal terbesar di Eropah sampai 2011 ketika sebuah mal di London mengalahkannya.Di mal ini pun, banyak terdapat larangan merokok dan asyiknya selain dalam bahasa Turki, saya juga sempat mengabadikan satu dalam Bahasa Inggris. “No Smoking, Penalty 69 TL “.
Tanda larangan merokok dengan denda 69 TL ini memang ada dimana-mana.Baik di restoran, stasiun metro, dan juga bahkan ada di angkutan umum. Selain di Istanbul, juga ada di kota-kota lain seperti Izmir, Efesus, dan bahkan sampai ke tempat turis yang terkenal di Pamukkale.
Yang unik lagi di pusat perbelanjaan tua yang mashyur di Grand Bazaar saya juga sempat menemui larangan yang sama. Namun kali ini tertulis dalam Bahasa Perancis "Défense de fumer"., dan tetap dengan dendanya yang 69 TL.
Saya tidak tahu bagaimana angka keramat 69 yang sudah identik dengan denda merokok bisa diubah menjadi 75 di kapal yang berlayar di Boshporus?
Istanbul,Agustus 2013.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H