Lihat ke Halaman Asli

Ratna Anugrahaningtyas

Mahasiswa S1 Statistika Universitas Airlangga (NIM 188231102) Fakultas Sains dan Teknologi

Peningkatan Peminat KRL Berkat Pelanjutan Rute KRL Jogja hingga Madiun

Diperbarui: 18 Juni 2024   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Akhir - akhir ini penikmat layanan perusahaan KAI, dihebohkan dengan berita bahwa KRL Jogja -- Solo yang akan diteruskan pengoperasiaannya hingga Madiun. Seperti yang diketahui, peminat wisata Jogja sangat tinggi. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut akan menjadikan faktor penyebab lonjakan penumpang KRL Jogja -- Solo jika program KEMENHUB untuk melanjutkan rute sampai Kota Madiun terealisasikan. Selain itu, juga ada beberapa faktor yang akan menyangkut peningkatan jumlah penumpang.

Yang pertama, tentunya yang menjadi faktor utama yaitu pengaruh kepopuleran tempat wisata. Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi D.I Yogyakarta yang dirilis pada (01/04/2024) dijelaskan bahwa pada bulan Februari 2024 telah tercatat 9.811 kunjungan wisatawan kee D.I Yogyakarta. Angka tersebut naik 42,62% dari bulan sebelumnya. Selain itu, Kota Solo juga terdapat banyak destinasi wisata. Hal tersebut menjadi pengaruh untuk peningkatan penumpang KRL karena wisatawan dari Madiun dan sekitarnya yang akan berkunjung ke kedua kota tersebut. Dan bisa jadi akan mencoba transportasi baru yaitu KRL. Karena sebelumnya belum ada transpotasi KRL..

Selanjutnya, pengaruh tarif KRL yang lebih ekonomis daripada kereta antarkota. Karena selama ini tarif kereta api antarkota yang lebih mahal, tentunya ada daya tarik tersendiri bagi penikmat KAI untuk mencoba rute baru KRL ini. KRL dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia. KRL memiliki tarif yang lebih murah dibandingkan kereta api antarkota, dikarenakan KRL telah memiliki subsidi pemerintah untuk penumpang atau PSO (public service obligation). Diketahui tarif KRL Jogja -- Solo dibanderol harga Rp. 8.000 saja, sedangkan kereta antarkota paling murah (harga sudah subsidi) RP. 88.000 atau tergantung dengan kelas keretanya. Hal ini memungkinkan bahwa perjalanan KRL rute Madiun --Jogja memiliki tarif yang lebih ekonomis juga. Sehingga akan megakibatkan lonjakan penumpang pada rute KRL tersebut.

Faktor yang terakhir, yaitu rute KRL Jogja -- Solo sudah terlalu banyakpeminatnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya rilis pernyataan dari VP Corporate Secretary (PT Kereta Commuter Indonesia) Anne Purba, pada Minggu(3/3/2024). Beliau menyebutkan, bahwa selama tahun 2023 KRL Jogja -- Solo sudah melayani 6.453.099 penumpang. Data tersebut naik 44% dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya, akan selalu terus ada peningkatan penumpang pada setiap bulannya. Apalagi nanti jika rencana KEMENHUB sudah terealisasikan, maka akan semakiin bertambah pula jumlah penumpang KRL rute tersebut.

Jadi, faktor yang mempengaruhi meningkatnya peminat KRL rute Jogja -Solo jika diteruskan rutenya menjadi KRL Jogja -- Madiun yaitu kepopuleran tempat wisata Jogja dan Solo, tarif KRL yang lebih ekonomis dan penumpang KRL Jogja -- Solo saat ini setiap bulan selalu meningkat. Itulah beberapa hal terkait faktor dampak rencana KEMENHUB yang akan meneruskan rute KRL Jogja -- Solo sampai Madiun. Namun dibalik pelonjakan penumpang, pastinya pihak PT Kereta Commuter Indonesia sudah memikirkan sebelumnya. Terkait dampak maupun kosekuensi akan rencana tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline