Lihat ke Halaman Asli

Keterampilan Berpikir Reflektif dalam Belajar

Diperbarui: 28 Oktober 2023   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berpikir reflektif merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menurut Muhamad Nur (2011) berpikir reflektif adalah bagian dari proses berpikir kirtis yang mengacu pada proses menganalisis dan membuat penilaian tentang apa yang telah terjadi. Gaya berpikir reflektif ini membuat peserta didik lebih banyak memerlukan waktu untuk merespon guna mendapatkan jawaban yang akurat menurut dirinya. Peserta didik cenderung berhati-hati dalam mengungkapkan pendapatnya karena mereka merefleksikan informasi yang telah mereka dapat terlebih dahulu.

Pada pola berpikir reflektif terdapat tingkat reflektif menurut Surbeck, Han dan Moyer yang dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran yaitu dengan reacting (berpikir reflektif untuk aksi), comparing (berpikir reflektif untuk evaluasi), contemplanting (berpikir reflektif untuk inkuiri kritis). Pada tiap aspek beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru antara lain:

  • Reacting
  • Guru dapat menyajikan masalah dan meminta peserta didik untuk menyebutkan peristiwa apa yang tergambar dari sajian tersebut. Kemudian guru dapat meminta peserta didik untuk mulai menghubungkan sajian masalah dengan hal yang diketahui peserta didik.
  • Comparing 
  • Guru dapat meminta peserta didik untuk menjelaskan solusi dari permasalahan dan menghubungkannya dengan peristiwa yang pernah dialami peserta didik.
  • Contemplanting
  • Melakukan analisis untuk mendeteksi kebenaran atau fakta dalam membangun solusi sehingga dapat terbangun kesimpulan yang benar.

Apabila guru dapat memahami dan menerapkan keterampilan berpikir reflektif pada pembelajaran maka akan mempengarui perilaku baik dan buruk dari  peserta didik juga rasa percaya diri mereka. Sehingga dalam penerapannya hendaknya guru harus mengetahui semua kondisi/ kebutuhan belajar peserta didik dan juga mengetahui daya dukung lingkungan untuk menunjang proses pembelajaran. Keterampilan berpikir kritis ini tentunya menjadi penting dalam pembelajaran apabila dapat menunjang kebutuhan belajar peserta didik, karena proses berpikir ini bertujuan untuk membentuk suatu kebiasaan peserta didik dalam memecahkan masalah baik dalam pembelajaran atau kehidupan shari-hari.

Sumber Belajar:

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/15901/5/BAB%202.pdf

https://journal.uim.ac.id/index.php/zeta/article/view/935/619

https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED529110.pdf

Suharna, H. (2018). BERPIKIR REFLEKTIF MAHASISWA DALAM. Yogyakarta: Deepublish.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline