Lihat ke Halaman Asli

RATNA DELILA

Mahasiswa Fakultas Kedokteran - Universitas Airlangga

Tak Perlu Cemas Lagi, Bantuan KIPK Hadir bagi Mahasiswa Tak Mampu Namun Semangat dalam Meraih Cita

Diperbarui: 3 Juni 2022   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

                                                                                                       (Kampus C  - Universitas Airlangga)

Setiap orang memiliki impian dalam hidupnya, impian untuk meraih masa depan yang cemerlang. Namun, tak banyak dari mereka yang merasa putus asa dan tidak yakin dengan impiannya sendiri. Banyak alasan yang menjadikan mereka pasrah dengan keadaan dan tidak lagi memiliki hasrat untuk bermimpi setinggi mungkin. Terutama bagi mereka yang merasa tidak mampu dalam perekonomian. 

Mereka menganggap bahwa bersekolah tinggi adalah suatu kemustahilan, tidak ada tempat bagi mereka di kampus-kampus. Padahal semua punya hak untuk meraih mimpi tak terkecuali bagi mereka yang tak mampu secara finansial. 

Zaman Sekarang, masalah finansial tidak boleh lagi menjadi batasan bagi mereka yang ingin berjuang. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk bisa melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi. Tidak boleh ada sekat bagi mereka yang ingin sukses. Pendidikan harus mampu menampung semua anak negeri tanpa melihat latar belakang mereka. 

Sekarang, tidak perlu cemas lagi, karena pemerintah telah memfasilitasi berbagai bantuan dalam bentuk beasiswa bagi mereka yang membutuhkan salah satunya adalah bantuan KIPK.

KIPK atau Kartu Indonesia Pintar Kuliah merupakan program bantuan pendidikan tinggi dari pemerintah untuk siswa yang memiliki prestasi akademik namun terkendala biaya. Melalui bantuan ini akan memperingan beban biaya hidup para mahasiswa karena selain mendapatkan bantuan biaya UKT juga mendapat biaya tambahan untuk living cost. Berdasarkan wawancara saya dengan mahasiswi kedokteran di universitas ternama di Surabaya yang bernama Dhinda Adilia.

Menyatakan bahwa dalam proses pendaftaran KIPK kuliah ini sendiri tidak begitu sulit tetapi juga tidak mudah. Jika siswa sudah memiliki Kartu Indonesia Pintar /ASKES dari negara akan lebih mudah dalam proses pendaftaran karena tinggal melampirkannya saja. Tetapi, jika belum memiliki ASKES/KIP maka melakukan langkah tambahan yaitu dengan meminta surat keterangan tidak mampu /SKTM dari desa. 

Selain itu, prosesnya yang cukup lama dan membutuhkan kesabaran karena pengisian biodata dan lampiran foto rumah beserta isinya yang cukup banyak. Menurut penjelasan dari Dhinda, bahwa total biaya pendidikan yang diperoleh dari bantuan KIPK ini berbeda di setiap universitas dan prodi. Dimana untuk biaya pendidikan di prodi kedokteran di kampus Dhinda yang merupakan kampus negeri di Surabaya sebesar 12.000.000 / semester.

Sedangkan, untuk biaya hidup penerima KIPK itu sama antar mahasiswa tergantung pada status perguruan tinggi apakah negeri atau swasta, apakah akreditasi A / B. Dhinda sendiri mendapatkan biaya hidup sebesar 7.500.000. 

Dhinda sendiri merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan KIPK ini dan berharap agar anak negeri tidak perlu khawatir lagi untuk melanjutkan kuliah karena pemerintah telah memfasilitasi bagi mereka yang bersungguh-sungguh ingin melanjutkan kuliah tapi terbatas dari biaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline