Lihat ke Halaman Asli

Selain Mahal, Transplantasi Rambut Ternyata Juga Berisiko

Diperbarui: 8 Februari 2021   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Unsplash

Dulu saya sempat frustasi dengan kerontokan rambut yang dialami. Sampai-sampai muncul niat untuk transplantasi rambut. Setelah banyak riset dan tanya-tanya, akhirnya saya mengurungkan niat karena ternyata risikonya cukup banyak.

Transplantasi rambut memang salah satu metode yang cukup efektif dalam menghilangkan kebotakan. Nanti, rambut dari daerah kulit kepala yang pertumbuhannya aktif dipindahkan dan ditanam ke area yang rambutnya menipis atau mengalami kebotakan.

SEkilas kesannya mudah. Padahal, itu butuh keahlian khusus. Soalnya hanya dilakukan dengan prosedur operasi. Jadi, hanya dokter spesialis yang mampu menjalankannya.

Sampai di sini saya mulai mikir. Kalau bicara dokter spesialis, ujungnya pasti enggak murah. Benar saja. Anda harus menyiapkan uang dari puluhan sampai ratusan juta rupiah kalau mau transplantasi rambut.

Awalnya, karena sudah terlanjur gerah dengan kerontokan rambut yang dialami, sempat mau nekat. Biarin deh bayar mahal asalkan enggak jadi botak. Jadi, berbagi info semakin rajin dikumpulkan.

Efek Samping Trnasplantasi Rambut

Anehnya, setelah makin dapat infonya, kok saya justru ragu ya. Selain faktor biaya yang mahal, saya dengar ada risiko hair transplant yang bikin ngeri.

Benar saja. Pada dasarnya transplatasi rambut itu dijalankan dengan prosedur bedah. Jadi, pasti ada efek sampingnya. Beberapa di antaranya adalah pendarahan, infeksi, kemunculan jaringan parut, gatal, bengkak, hingga lebam yang muncul di sekitar area mata. bahkan, bisa jadi rambut tumbuh tidak wajar.

Bukan hanya itu, kondisi yang disebut folikulitis dapat terjadi. Ini adalah infeksi atau peradangan pada folikel rambut ketika rambut baru mulai tumbuh. Meski begitu, ini efek samping yang tidak berbahaya. Dirawat pakai antibiotik dan kompres juga bisa sembuh.

Selain itu, mungkin juga mereka yang menjalani transplantasi rambut mengalami rambut yang syok. Bukannya tumbuh, rambut di daerah yang dioperasi justru hilang. Ini biasanya hanya sementara waktu. Seharusnya nanti rambut akan tumbuh lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline