Bab 7: Pertarungan Terakhir
Setelah berhasil melewati ujian kesetiaan di Kuil Cahaya, Arif, Siti, dan Pak Rahman merasa bahwa mereka semakin dekat dengan tujuan akhir mereka. Namun, mereka segera menyadari bahwa masih ada satu rintangan besar yang harus mereka hadapi: pertarungan terakhir melawan kekuatan gelap yang mengancam cahaya yang mereka cari.
Persiapan untuk Pertarungan
Mereka kembali ke Kuil Cahaya untuk mempersiapkan diri. Pak Rahman mengajarkan mereka teknik-teknik pertahanan dan serangan yang telah dia pelajari selama bertahun-tahun. Arif dan Siti berlatih dengan tekun, menyadari bahwa pertarungan ini akan menentukan nasib mereka dan masa depan cahaya yang mereka cari.
"Arif, Siti, ingatlah bahwa kekuatan sejati datang dari hati yang bersih dan niat yang tulus," kata Pak Rahman sambil menunjukkan gerakan pertahanan yang rumit. "Kita harus siap menghadapi apa pun yang datang."
Malam sebelum pertarungan, mereka duduk di sekitar api unggun, merenungkan perjalanan panjang yang telah mereka lalui. Arif memandang ke langit yang dipenuhi bintang, merasa campuran antara ketakutan dan harapan.
"Apakah kita benar-benar bisa mengalahkan kekuatan gelap itu?" tanya Siti dengan suara pelan.
"Kita harus percaya pada diri kita sendiri dan pada cahaya yang kita cari," jawab Arif dengan tegas. "Kita sudah sejauh ini, kita tidak bisa menyerah sekarang."
Perjalanan ke Medan Pertarungan
Dengan persiapan yang matang, mereka berangkat menuju medan pertarungan yang terletak di puncak gunung. Perjalanan ini penuh dengan rintangan dan bahaya, tetapi mereka tetap teguh dan bertekad untuk mencapai tujuan mereka. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan makhluk-makhluk misterius yang mencoba menghalangi mereka, tetapi dengan keberanian dan keterampilan yang telah mereka pelajari, mereka berhasil mengatasi semua rintangan.