Lihat ke Halaman Asli

Ratna Dee

Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Takhrij Hadist Tentang Amalan Malam Nisfu Sya'ban

Diperbarui: 24 Mei 2024   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi pribadi

Ditulis Oleh :

 Ratna Sari Dewi

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

, , ,

 

Takhrij menurut Bahasa berarti mengeluarkan, menerangkan dan meriwayatkan. Takhrij Menurut Istilah adalah menunjukan tempat keberadan hadits pada sumber-sumber primer (kitab induk) yang dikemukakan dengan sanadnya kemudian menjelaskan kedudukannya ketika diperlukan (Mahmud Thahan, Ushul al-Takhrij wa al-Dirasah al-Asanid, hlm. 12). Takhrij terkadang juga disebut al-dalalah, yaitu menunjukkan dan menisbatkan hadis ke dalam (kitab) sumber-sumber hadis, dengan menyebutkan nama penulisnya.

Takhrij Hadist merupakan Langkah pertama dalam kegiatan penelitian hadist. Pada masa awal penelitian hadist telah dilakukan oleh para ulama salaf yang kemudian hasilnya telah dikodifikasikan dalam berbagai buku hadist. Mengetahui masalah takhrij, kaidah dan metodenya adalah sesuatu yang sangat penting bagi orang yang mempelajari ilmu-ilmu syar'I agar mampu melacak suatu hadist sampai pada sumbernya.

Kebutuhan akan takhrij hadist sangatlah penting, karena seseorang yang mempelajari ilmu tidak akan dapat membuktikan (menguatkan) dengan suatu hadist atau tidak dapat meriwayatkannya, kecuali setelah ulama-ulama yang telah meriwayatkan hadist dalam kitabnya dengan dilengkapi sanadnya, karena itu, masalah takhrij ini sangat dibutuhkan setiap orang yang membahas atau menekuni ilmu-ilmu syar'I dan yang sehubungan dengannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline