Sehabis acara pada pagi itu selesai, ketiga kerabat saling berdebat satu sama lain.
"Ingatlah saat semua usahamu tak dihargai orang!" Otak memancing Mata dan Hati untuk ikut merasakan sisa-sisa emosi pagi tadi.
"Iya benar. Penglihatanku, kubiarkan terjaga agar semuanya selesai tepat waktu, tapi apa? Semuanya tak sebanding. Seharusnya aku meng-iyakan mataku beristirahat malam itu." Mata terpancing oleh apa yang Otak bicarakan.
"Sudah-sudah, yang sudah biarlah berlalu. Kalian jangan menjadi jahat karena hanya sebagian usaha kalian tak dihargai. Kikislah egomu sedikit di dalam memori itu. Biarkan mata dan otakmu selalu menampilkan tatapan terbaik dan pikiran terjernihmu." Hati menyampaikan nasihat pada Otak dan Mata dengan senyum terindahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H