MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF
GURU PENGGERAK ANGKATAN 4
Aksi Nyata Penerapan Budaya Positif
Di UPT SD Negeri 25 Amping Parak Untuk Melahirkan Profil Pelajar Pancasila
Yang Berkarakter dan Berbudi Pekerti
24 Januari 2022
Oleh Ratna Nengsih S.Pd
Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah tuntutan dalam hidup dan tumbuh kembang anak. Setiap anak memiliki potensi dan kekuatan dirinya sendiri. Pendidikan haruslah membimbing, dan menuntun bahkan menguatkan apa yang ada di dalam diri anak agar memperbaiki lakunya. Dalam proses menuntun anak diberi kesempatan dan kebebasan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri anak baik berupa potensi bakat maupun minat sebagai individu yang berkarakter. Pada modul 1.4 ini saya melakukan kegiatan aksi nyata dalam program guru penggerak Angkatan 4. Dalam penerapan aksi nyata saya merasa tertantang dan termotivasi untuk melakukan perubahan dalam dunia pendidikan untuk kearah yang lebih baik lagi untuk memajukan pendidikan anak bangsa sesuai dengan pemikiran pejuang pendidikan kita yakni bapak Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan itu yaitu "menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya". Untuk dapat mewujudkannya penting bagi seorang guru berperan penting dalam menuntun, membimbing,memperbaiki, serta memberikan keteladanan kepada murid mengenai perilaku yang baik dan dilakukan secara terus menerus agar membentuk karakter, hal ini dapat terlaksana dengan menerapkan pembiasaan budaya positif di lingkungan sekolah. Berpijak pada filosofi KHD menerapkan 3 kata kunci pertama yaitu teladan yang artinya sebagai guru penggerak harus mampu menjadi teladan serta dapat memotivasi sehingga dapat menguatkan kemampuan anak, yang kedua yaitu merdeka artinya berpihak pada anak dan mewujudkan profil pelajar pancasila dan yang ketiga yaitu memotivasi artinya pengembangan potensi siswa yang mengikuti kodrat alam juga selaras dengan kodrat zamannya.
Budaya Positif
Budaya positif adalah cara meningkatkan interaksi antara guru dengan murid kearah yang positif dan menumbuhkan pembiasaan budaya positif di sekolah. Untuk menerapkan pembiasaan budaya positif di sekolah diperlukan komunikasi dua arah antar semua pemangku kepentingan, karena konsekuensi bersama terhadap semua aturan dalam rangka penerapan budaya positif tidak akan berhasil tanpa kesadaran penuh dari masing-masing individu. Untuk itu perlu kesepakatan bersama di dalam kelas untuk lingkup satu dalam guru,jika kesepakatan sekolah berlaku untuk semua pemangku kepentingan sekolah.
Deskripsi Aksi Nyata
Aksi nyata yang saya terapkan disekolah adalah dalam rangka menumbuhkembangkan budaya positif disekolah, dan mengajak semua pemangku kepentingan untuk senantiasa melestarikan dan menjaga hal-hal yang positif agar terus mengakar dan menyeluruh kesemua warga sekolah. Hal ini saya lakukan dengan cara mengimbaskan kepada peserta didik serta dengan memberikan bimbingan, dukungan serta motivasi dalam mengapresiasi budaya positif dalam dan antar anggota kelas, salah satu contoh penerapan budaya positif adalah dengan membuat keyakinan kelas, dan Penerapan budaya positif seperti religious, disiplin dan toleransi antar sesama sesuai dengan nilai-nilai profil pelajar pancasila yaitu : Beriman dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa, mandiri, bernalar kritis, kreatif, berkebhinekaan global serta bergotong royong. Jika pembiasaan sudah menjadi budaya positif maka akan mudah menciptakan peserta didik yang berkarakter dan berbudi pekerti baik.
Linimasi Tindakan Yang Dilakukan
Tahap 1
- Berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk melaksanakan aksi nyata di lingkungan sekolah
- Mensosialisasikan kepada rekan guru yang didampingi oleh kepala sekolah untuk penerapan aksi nyata yaitu penerapan budaya positif