Lihat ke Halaman Asli

Ratino S.S.

Penulis dan Guru

Standart, Standard, atau Standar?

Diperbarui: 4 April 2017   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

STANDART, STANDARD, ATAU STANDAR?

Sering kita temui kalimat dipinggir jalan “Gunakanlah helm standart”. Ada pula yang menggunakan kata “standard” dan ada juga yang menggunakan kata “standar”.Kalimat himbauan dalam berlalu lintas tersebut sejenak menimbulkan tanda tanya kita, kata yang benar mana? Standart, standard, atau standar? Bicara benar atau salah tentunya harus ada dasarnya. Bagi sebagian orang mungkin tidak peduli benar atau salah, toh yang penting bahasa lisan dan tulis kita itu komunikatif.

Akan tetapi, sebagai orang terpelajar, kita cenderung akan memilih menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk mengetahui ketiga kata yang benar itu mana maka kita bisa menelusurinya. Bahasa Indonesia biasa menyerap kata asing yang belum ada padanannya dan kemudian disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam pemakaian bahasa lisan, kata standart, standard, dan standar tidak akan banyak perbedaan. Orang kecenderungan akan mengucapkan standar karena mudah dalam pengucapan lidah orang Indonesia.

Dalam bahasa Inggris kita akan menemukan standard, dalam bahasa Belanda kita menemukan kata standaard. Kata-kata itu kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia dengan penyesuaian. Dapat kita ambil contoh kata penstandaran dengan penstandardan, kita akan lebih mudah mengucapkan penstandaran daripada penstandardan. Jika dikembalikan pada tata bahasa, kata penstandardan tidak bisa dimasukan. Gugus konsonan rd pada kata standard pun tidak baku. Adapula yang menulis standart, mungkin hal tersebut hanya bentuk “melebaikan kata" supaya terlihat keren.

Dapat diambil kesimpulan bahwa antara kata standart, standard, dan standar, yang merupakan kata baku adalah standar. Mulai sekarang gunakanlah kata standar yang merupakan kata baku. Jadi, bukan “Gunakanlah helm standart”, melainkan “Gunakanlah helm standar”. Mulailah dari diri sendiri untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kalau bukan kita, lalu siapa lagi?

ratino_arkananta@yahoo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline