Kita tahu beberapa pihak di Indoensia, sangat sibuk memperjuangkan berlakunya syariat Islam di Indonesia. Padahal konsep itu sama sekali tidak bisa diterapkan di negara yang berdasar Pancasila ini. Indonesia juga punya sejarah panjang soal kebhinekaan, sejak masa bernama Nusantara sampai Indonesia.
Karena tak bisa lepas dari sejarah panjang inilah yang kemudian foiunding fathers mengkonsepkan dan menetapkan Pancasila sebagai filosofi dan dasar negara Indonesia. Penetapan ini tentu saja sudah melalui pertimbangan yang matang dan masak. Itulah sebabnya kenapa piagam Jakarta tidak bisa dicantumkan dalam konstitusi.
Seharusnya itu sudah selesai alias final. Namun beberapa orang masih saja menyoal piagam Jakarta yang sama saja menyoal dasar negara Pancasila diganti dengan syariat Islam. Beberapa orang atau pihak itu berkilah bahwa negara ini harus berdasar syariat Islam karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah Islam.
Hal itu tidak bisa dipenuhi karena sejatinya Pancasila bagi Indonesia adalah sesuatu yang final dan tidak bisa diganggu gugat. Pancasila adalah hal yang membuat bangsa ini lentur karena banyaknya perbedaan. Membuatnya kaku dan keras jika syariat Islam dan keinginan membuat kekhilafahan akan membuat bangsa ini terpecah.
Beberapa pengamat dan akademisi malah menganggap bahwa pihak-pihak yang ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi syariat Islam dan berkhilafah dapat dikatakan tanda kurang bersyukur kepada Allah SWT. Jika konsep khilafah itu benar-benar diterapakn di Indonesia, maka bisa dipastikan tidak semua wilayah atau provinsi di Indonesia punya keinginan serupa. Bali contohnya. Pulau yang sangat mendunia ini pasti tidak bisa ikut dalam sistem kekhilafahan karena sebagian besar penduduknya menganut agama Hindu yang dikatagorikan kafir bagi umat muslim. Hampir dipastikan juga pulau itu tidak bisa dipaksa untuk menganut keyakinan yang berbeda. Begitu juga yang akan terjadi pada daerah Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat dan beberapa lainnya.
Karena itu kemungkinan , jika mereka nekat menegakkan sistem kekhalifahan dalam negara Indoensia, maka kemungkinan mereka mendapat wilayah yang jauh lebih kecil dibanding yang sekarang. Jika itu terjadi, maka sama saja kita kurang bersyukur dengan pemberian yang di atas. Diberi wilayah dan kekayaan alam luas namun tidak disyukuri, dan meminta yang lebih kecil .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H