Lihat ke Halaman Asli

Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Diperbarui: 5 November 2022   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam Guru Penggerak

Tergerak

Bergerak

Menggerakkan

Perkenalkan nama saya Ratih Mariana Dewi,S.Pd. Saya merupakan calon guru penggerak angkatan 7 dari SDN Srondol Weatan 03. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menuliskan artikel pemahaman saya tentang kesimpulan dan refleksi pengetahuan serta pengalaman baru terhadap pemikiran Ki Hadjar Dewantara guna memenuhi tugas 1.1.a.8 Koneksi Antar Materi-kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.

Sebelum mempelajari modul ini, saya percaya bahwa pembelajaran perlu difokuskan untuk mencapai kompetensi murid dari segi aspek pengetahuan yang lebih dominan. Pembelajaran diupayakan menuntaskan target kurikulum. Saya berusaha menyelesaikan semua materi pelajaran sesuai dengan target waktu yang ditetapkan pada program semester sehingga kurang memperhatikan bagaimana minat murid terhadap pembelajaran di kelas. Apakah mereka merasa senang selama pembelajaran? Apakah mereka merasa antusias dan semangat mengikuti pembelajaran? Terkadang pertanyaan ini luput dari perhatian saya.

Saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah saya susun untuk memudahkan proses pembelajaran. Pembelajaran sudah dirancang untuk mengaktifkan murid  namun terkadang pada saat pelaksanaannya saya lebih dominan untuk memberikan pemahaman materi kepada murid. Murid mempunyai sedikit ruang untuk memperoleh konsep pemahaman mereka sendiri karena keterbatasan waktu pembelajaran.

Pembelajaran yang saya lakukan belum semuanya mempertimbangkan aspek lingkungan alam dimana tempat murid tumbuh dan berkembang. Saya percaya akan lebih mumudahkan bagi guru untuk menyampaiakn materi pembelajaran menggunakan buku guru dan siswa padahal ada beberapa bagian dalam buku siswa tersebut yang mungkin kurang tepat jika saya terapkan dilingkungan tempat saya mengajar. Murid juga belum optimal dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi karena keterbatasan sarana dan prasarana sekolah. Mereka belum mngembangkan kompetensi ketrampilan abad 21 secara maksimal.

Pada awalnya saya memiliki pemahaman bahwa kematangan budi pekerti murid dan minatnya terhadap kebudayaan lokal akan tumbuh dan berkembang seiring dengan bertambahnya usia mereka. Saya percaya bahwa murid yang memiliki budi pekerti yang baik berasal dari latar belakang keluarga yang baik pula. Minat murid terhadap kebudayaan lokal akan berkembang dengan sendirinya saat mereka sudah melek akan kebudayaan lokal.

Pemikiran saya menjadi terbuka setelah mempelajari modul ini. Saya begitu takjub dengan pemikiran yang disampaikan oleh KHD. Beliau mengemukakan bahwa pembelajaran hendaknya menyenangkan bagi murid. Tujuan pendidikan menurut KHD yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya. Saya kemudian menyadari bahwa kodrat anak masih berada pada fase belajar sambil bermain. Saya mulai menerapkan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada pencapaian ketuntasan materi namun terkadang menyelipkan game-game seru untuk meningkatkan semangat mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline