Jarang sekali saya merayakan tahun baru di luar rumah. Seringnya saat pergantian tahun saya tidur pulas. Pernah sih saya sakit gigi gara-gara gigi bungsu baru dicabut dan pil penghilang nyeri kurang berhasil menghilangkan rasa sakitnya. Karena tidak bisa tidur, saya menonton drama Korea semalaman.Kebetulan saat itu menjelang tahun baru. Saat letupan kembang api terdengar saya melangkah keluar rumah saya di Bandung dan menyaksikan meriahnya kembang api di langit.
Bahkan waktu saya tinggal di negeri Paman Sam, tidak sekali pun saya keluar rumah untuk melihat kembang api di tahun baru. Apalagi tahun barunya pasti dingin. Oklahoma adalah negara bagian Amerika Serikat yang pada pergantian tahun udaranya dingin. Saya lebih suka menonton kembang api di acara kemerdekaan Amerika Serikat pada bulan Juli. Suhu udara pada bulan tersebut lebih sesuai bagi saya yang habitat aslinya di negara tropis.
Akhir tahun ini saya mengunjungi anak yang kuliah di Melbourne, salah satu kota besar di Australia. Kali ini, ketika dia mengajak nonton kembang api akhir tahun saya langsung oke.Di kota ini, Hari Natal dan Tahun Baru pasti musim panas.
Dari tempat anak saya tinggal di Caulfield, kota kecil di selatan Melbourne, kami berangkat sekitar jam 2 siang, ke Caulfield Station untuk naik kereta ke Flinders Street Station. Sengaja pergi agak awal karena memang mau jalan¬jalan dahulu sekitar CBD (Central Business District/pusat kota) Melbourne. Suhu udara yang panas yaitu sekitar 37 derajat Celsius tidak menghalangi kami untuk pergi.
Ada beberapa tempat favorit dimana warga Melbourne dapat menyaksikan kembang api yaitu Federation Square, Docklands, Treasury Garden, King Domain Park, Flag Staff Garden dan Yarra Park. Kami memilih tempat di CBD Melbourne yaitu di tepi Sungai Yarra bagian selatan, berseberangan dengan Federation Square, tidak jauh dari Princes Bridge, jembatan yang terbentang melintas Sungai Yarra menghubungkan Swanson Street di utara dan St Kilda Road di selatan.
Diperkirakan lebih dari setengah juta orang akan memenuhi CBD Melbourne untuk merayakan tahun baru 2016.
Sekitar jam 7.30 sore, kami tiba di tepi sungai Yarra. Matahari belum tenggelam, tetapi sudah mulai banyak orang yang memenuhi kedua tepi sungai Yarra. Langit mulai gelap menjelang jam 8.45 malam, Princes Bridge pun sudah mulai penuh. Di tepi Sungai Yarra, sebagian orang duduk dengan memanfaatkan kursi publik yang secara permanen ada di sana disediakan untuk umum, ada yang berdiri, menggelar tikar, sengaja membawa kursi lipat, dan ada pula yang seperti kami yang langsung duduk di atas rumput.
[caption caption="Warga Melbourne yang memenuhi tepi Sungai Yarra dalam perayaan tahun baru."][/caption]
Agar pesta tahunan ini berjalan tertib dan lancar, Dewan Kota Melbourne melarang konsumsi alkohol. Perayaan tahun baru Kota Melboune adalah alcohol free event. Jadi denda diberlakukan bagi orang yang membawa alkohol. Selain mempersiapkan ratusan tong sampah, menambah pengawas, mengerahkan polisi, tenaga medis dan paramedis serta ambulan, Dewan memasang sensor di 28 titik sekitar CBD untuk memperkirakan jumlah pejalan kaki yang memenuhi area CBD. Selain itu di atas jam 6 sore warga Melbourne bisa naik transportasi publik/angkutan umum secara cuma¬cuma, termasuk bis, kereta dan tram. Rencananya sekitar 10 ton kembang api akan diluncurkan dari 17 lokasi di Melbourne.
Tepat jam 9.30 malam, letupan kembang api dini mulai terdengar. Kembang api ini khusus untuk anak¬anak. Karena itu tidak besar¬besaran, hanya dari beberapa titik. Biar anak¬anak tidak penasaran. Keluarga yang membawa anak¬anak dapat segera pulang untuk menghindari kepadatan arus orang pulang. Memang begitu kembang api ini habis, banyak keluarga yang pulang bersama anak-anaknya sekitar jam 10 malam. Meskipun demikian tidak sedikit pula orang yang membawa anak bertahan. Semakin larut, orang yang datang bertambah banyak. Saya lihat orang-orang yang berdiri di jembatan pun sudah padat.
Dua jam terakhir penantian ke ujung tahun rasanya lebih lama dibanding rentang waktu sejak datang hingga kembang api untuk anak-anak diluncurkan. Sepanjang penantian beberapa kapal pesiar/cruise penuh orang dan musik yang keras melintas di depan kami. Akhirnya persis jam 12 malam terlihat kembang api dari berbagai titik secara bersamaan meluncur kelangit dan pecah membentuk bunga¬bunga api yang indah. Warna dan bentuknya beraneka menghiasi langit Melbourne. Decak kagum, tepuk tangan dan sorak- sorai orang menggema dari berbagai penjuru. Setelah beberapa letusan di langit, kami memutuskan berjalan naik jembatan ke arah Flinders Street Station, sambil melihat kembang api dari sudut yang berbeda. Sepanjang jembatan, saya lihat semua orang senang dan menikmati momen ini. Kami juga menyaksikan indahnya percikan kembang api menerangi langit dari atas jembatan.