Ibu tahu ngga? memenuhi kebutuhan zat besi pada adek bayi wajib dilakukan guna menunjang kesehatan dan tumbuh kembangnya.
Ibu pernah mendengar soal anemia? penyebab paling umum dari anemia adalah ketika anak kekurangan zat besi baik dari makanan atau asupan suplemen. di Indonesia defisiensi zat gizi mikro cukup tinggi terlihat 54% anak mengalami defisisen vitamin A, 50% anemia defisiensi besi dan 17% defisiensi zink. Tingginya angka kejadian tersebut menunjukkan makanan yang selama ini dikonsumsi si kecil tidak cukup memenuhi kebutuhan zat besi untuk bayi.
fungsi & dampak kekurangan zat besi
menurut literatur jurnal kesehatan untuk anak, zat besi sangatlah penting dalam proses MPASI, menurut penelitian yang dilakukan oleh (Wijayanti,T.1989) Khusus pada balita keadaan anemia gizi secara perlahan-lahan akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan, anak-anak akan lebih mudah terserang penyakit karena penurunan daya tahan tubuh, dan hal ini tentu akan melemahkan keadaan anak sebagai generasi penerus bangsa.
Cara Memenuhi Zat Besi Untuk Bayi
Namun, dampak-dampak tersebut masih bisa dicegah dan ibu tidak perlu khawatir. ibu bisa mencukupi kebutuhan zat besi dengan beberapa cara berikut :
1.Perbanyak Makanan Kaya Zat Besi Saat Masa Kehamilan
perlu ibu ketahui bahwa bayi mulai mendapatkan asupan zat besi sejak janin. hal ini dipertegas dengan penelitian yang dilakukan Is Susiloningtyas staf pengajar prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang menyatakan anemia defisiensi besi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan kelahiran prematur.
2.Siapkan Menu MPASI Tinggi Zat Besi
saat bayi berusia 6 bulan, produksi zat besi dalam ASI sudah berkurang, sebagai gantinya, ibu perlu menyiapakan MPASI kaya Zat Besi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. untuk menu MPASI, ibu bisa memberikan jus pepaya, pisang saring, pure kentang, telur, umbi-umbian, ikan, sayuran hijau, hati dan organ lainnya. MPASI harus diberikan tepat waktu dan tekstur makanan diberikan sesuai dengan umur anak.
3.Tidak Memberikan Susu dan Teh saat Waktu Makan
perlu ibu ketahui bahwa tingginya kandungan kalsium pada susu dapat menghambat penyerapan zat besi.
mengapa? karena kedua mineral tersebut saling berkompetisi di dalam tubuh. begitu juga dengan teh yang mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi. untuk itu lebih baik ibu tidak memberikan susu dan teh di waktu makan utama si kecil
4.Konsumsi Suplemen Zat Besi
Menurut American Academy of Pediatric, anak-anak, terutama bayi dan balita, memerlukan makanan kaya zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi 6-12 bulan membutuhkan 11 mg zat besi/hari, anak berusia 1-3 tahun memerlukan sekitar 8mg zat besi/hari, sedangkan anak usia 4-6 tahun perlu 9 mg/hari (Angka Kecukupan Gizi 2013). Selain dari makanan dan minuman, asupan Zat Besi juga bisa diberikan melalui suplemen zat besi. Namun pemberian suplemen ini direkomendasikan berdasarkan konsultasi dengan dokter dulu ya, moms.
5.Berikan MPASI yang telah Difortifikasi
Langkah terakhir yang tidak kalah penting untuk memenuhi zat besi untuk bayi adalah dengan memberikan MPASI yang telah difortifikasi. per hari bayi perlu untuk mengonsumsi daging sapi sebanyak 385 gr atau hati ayam sebanyak 85 gr. jumlah ini sangat banyak dan akan sulit untuk memenuhinya. Sebagai solusinya, ibu bisa memberikan bayi MPASI yang telah diperkaya zat besi sebagai asupan hariannya.
Jadi, sudah tahu kan moms betapa pentingnya zat besi untuk bayi? oleh karena itu sebisa mungkin ibu harus memenuhi asupan zat besi bagi buah hati terkasih, ya. jangan sampai si kecil kekurangan zat besi yang bisa berdampak pada tumbuh kembangnya.
Semangat mencoba menerapkan cara-cara diatas dan semoga buah hati selalu sehat dengan tumbuh kembangnya yang optimal.