Lihat ke Halaman Asli

Ratih Aryati

Mahasiswa S1 Farmasi

Mahasiswa KKN BTV III Unej Dampingi Penggunaan WhatsApp Business untuk Meningkatkan Penjualan di Masa Pandemi Covid -19

Diperbarui: 1 September 2021   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kuliah Kerja Nyata atau KKN adalah salah satu program kampus yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara berkelompok. Karena pada situasi pandemic Covid-19 di Indonesia sejak bulan Maret 2020 hingga saat ini, maka program KKN Universitas Jember menerapkan program KKN Back to Village. KKN Back to Village dilakukan secara individu oleh mahasiswa dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat di kampung halaman masing-masing.Salah satu peserta KKN BTV 3 Universitas Jember (http://unej.ac.id) selaku penulis, Ratih Nova Aryati melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Sumbersari.Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Jawa Timur. Tematik yang diambil dalam kondisi ini yaitu Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19. Tema tersebut diambil berdasarkan pemantauan peserta KKN karena banyaknya UMKM yang mulai menutup usahanya dikala masa pandemi ini.

Pada awal Juli lonjakan kasus Covid-19 semakin meningkat sehingga pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Sehingga, kegiatan masyarakat dialihkan dengan kegiatan online. Hal tersebut menjadi kendala bagi beberapa pelaku UMKM. Dimana tidak sedikit para pelaku UMKM masih belum bisa   menggunakan smart phone dan sosial media sebagai sarana jual beli online. Sehingga, banyak pemilik usaha yang menutup usahanya karena kesulitan untuk memasarkan daganganya dan penghasilanya semakin hari semakin sedikit. Hal tersebut menjadikan dasar untuk mahasiswa Universitas Jember yang sedang melaksanakan KKN Back To Village di Kelurahan Sumbersari ikut berkontribusi memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan yang dialami oleh pelaku UMKM.

 Salah satu pelaku UMKM ''Dapur MAS'' yaitu Ibu Siti Suparmi pemilik usaha berbagai jenis kue salah satunya Brownies Panggang dan Brownies Cookies di Kelurahan Sumbersari, dimana semenjak adanya pemberlakukan PPKM usaha yang sebelumnya mengalami penurunan omset yang sangat drastis karena tidak ada pesanan yang masuk selama masa PPKM ini. Untuk menangani masalah tersebut, mahasiswa KKN BTV 3 melakukan pendampingan pemasaran melalui social media Whatsapp Business. Whatsapp Business dipilih karena penggunanya yang cukup banyak , mudah digunakan ,dan jangkauannya cukup luas sehingga dapat digunakan untuk memperluas pemsaranan. Selain itu Whatsapp Business juga memiliki fitur salah satunya yaitu fitur katalog , dimana Whatsapp Business memberikan kesempatan bagi pemilik usaha untuk mempromosikan daganganya dan mempermudah konsumen untuk melihat berbagai macam kue . Peserta KKN juga mendaftarkan UMKM ''Dapur MAS'' di Google Maps sehingga mudah diketahui dan mudah untuk di cari oleh pembeli .

Harapan yang diinginkan penulis adanya pendampingan pemasaran meggunkan media social dapat meningkatkan penghasilan di masa pandemic ini, sehingga UMKM ''Dapur Mas'' dapat berkembang dan diketahui oleh masyarakat sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline