Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Facebook dalam Interaksi Sosial

Diperbarui: 7 Oktober 2015   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Facebook merupakan media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004. Hingga saat ini  facebook menjadi media yang paling terpopuler di dunia. Saat ini Facebook mengklaim pengguna aktif pada setiap bulannya sebanyak 1,44 miliar. Menurut Mark Zuckerberg pencarian melalui perangkat mobile yang yang dilakukan di Facebook mencapai angka 1 miliar pencarian. Facebook memungkinkan setiap orang yang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs Facebook ini. Pengguna Facebook dapat membuat foto pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbaharui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan kelompok pengguna yang memiliki tujuan tertentu, di urutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya.

Fenomena chatting, update status, update foto, comment  dalam Facebook yang selalu melekat pada kehidupan sehari-hari mereka seolah-olah sangatlah penting. Mereka terjebak pada dunia maya yang tak ada habisnya. Para pengguna internet hanyut dalam realitas virtual  yang bersifat imajinasi bahkan fantasi. (Adam, Jurnal Komunikasi, No. 1, Oktober 2009 : 82 ).  Dengan adanya Facebook ini bahkan mengubah diri seseorang. Orang akan sering menggunakan akun Facebook mereka akan selalu membukanya biar di kata up to date. Seperti yang dijelaskan dalam Teori Ketergantungan media ( Dependency Theory ) mereka akan bergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang tersebut, jika mereka tidak membuka Facebook mereka akan mengalami suatu kecemasan. Dalam buku teori komunikasi massa (McLuhan, dalam Andy dan Farid (eds), 2010:39 ) mengatakan bahwa “ dalam menggunakan media, orang cenderung mementingkan isi pesannya saja dan orang sering sekali tidak menyadari bahwa media yang menyampaikan pesan itu juga mempengaruhi kehidupanya.”. Dengan adanya facebook mengubah pola interaksi antar manusia dalam berkomunikasi. Seseorang  yang aktif di dunia maya belum tentu dia aktif di dunia nyata. Dalam kehidupannya sehari-hari dalam berinteraksi mereka masih kurang. Mereka bisa menghabiskan waktu seharian hanya bermain facebook saja.

Cara menghindari efek negatif dari media sosial terutama Facebook  kita bisa menyikapinya dan bertanggung jawab  dalam menggunakan media tersebut dengan sebaik-baiknya dan sebijak-bijaknya. Media sosial di buat untuk mempermudah kita berkomunikasi bukan malah mempersulit. Dunia maya memang  sangat menarik tapi tanpa sadar kita menghabiskan waktu kita berjam-jam lamanya tanpa memperdulikan orang di sekitar kita. Hal ini lah yang membuat kita menjadi kecanduan dalam mengakses internet. Pergunakanlah mata dan mulut kita untuk bertatap dan berkomunikasi dengan orang di sekitar kita mungkin itu lebih berharga. Jangan jadikan media sosial sebagai mulut. Karena kehadiran anda sangat berharga terhadap orang-orang disekitar.

 

Adam, Lutfhi. “ Online Culture “. Jurnal Komunikasi, Vol 4 No. 1 ( Oktober 2009 ) hal. 73-82.

McLuhan, Marshall. “ Technological Determinism, “ Teori Komunikasi Massa, eds. Dr. Andy Corry  Wardhani, M.Si., Dr. Farid Hamid U, M.si. Bogor: Ghalia Indonesia

http://en.wikipedia.org di akses pada tanggal 29 September 2015 pada pukul 22.15

(Sumber Gambar: https://insthink.files.wordpress.com/2010/12/pesbuk12.jpg di unduh pada tanggal 07 Oktober 2015 pada pukul 16.59)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline