Lihat ke Halaman Asli

Ratih Poetry

Mompreneur

Menepikan Asin yang Pedih

Diperbarui: 12 November 2024   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siluet cemara mengayun di dahan hati
Daun-daun terlambat berlari
terganti lompatan waktu
Berliang - liang rindu aku, si ombak senja
Berlari menyusurimu, kekasih
Menyapu gelisah sepanjang lekuk karang
yang kerap menghadang
Cukup beringas
Namun tak pernah mampu
menumpulkan gairah akan diammu
Aku menggulung berdesir - desir desah cinta
Menepikan asin yang hanya pedih mendekapmu.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline