Lihat ke Halaman Asli

Ratih Poetry

Mompreneur

Kabut Semu

Diperbarui: 9 November 2024   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit berawan
Pandangan mataku berkabut
Bersembunyi di keheningan napas-napas kehidupan

Nyatanya, kamu hanyalah kabut semu yang datang dan pergi tanpa prediksi
Menebarkan aroma tak bernama
Menebarkan gigil tak bernyawa
Jatuh menghujani malam terakhir

Aku hanya menunggu
Sebagai saksi yang selalu menebar indahmu.
Diantara yang nyata - nyata ada tiada
Menjelma sebutan yang tidak tiap akal mampu menerima
Menjadikanmu cinta pada tiap anjangsana senja 

Menuai usia menuju purna   ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline