Lihat ke Halaman Asli

Ratih Poetry

Mompreneur

Ini Tanah Leluhurku

Diperbarui: 5 November 2024   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah berpuluh waktu berlalu
Tak ada bianglala yang tiba disini
Tanah ini seperti mati
Bagai altar kenangan yang bisu
Juga riak laut kota yang lesu...

Menapaki kemarau
Memandang harapan yang meranggas satu - satu
Aku tak hendak mengutuk
Tapi resahku pada tanah yang tertikam luka
Tinggal bekas memar
Begitu ngilu di ulu hati...

Ini tanah leluhurku
Kupagar dengan darah
Tapi kenapa tinggal sejarah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline