Telah berpuluh waktu berlalu
Tak ada bianglala yang tiba disini
Tanah ini seperti mati
Bagai altar kenangan yang bisu
Juga riak laut kota yang lesu...
Menapaki kemarau
Memandang harapan yang meranggas satu - satu
Aku tak hendak mengutuk
Tapi resahku pada tanah yang tertikam luka
Tinggal bekas memar
Begitu ngilu di ulu hati...
Ini tanah leluhurku
Kupagar dengan darah
Tapi kenapa tinggal sejarah?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI