Lihat ke Halaman Asli

Ratih Poetry

Mompreneur

Sunyi di Punggung Pagi

Diperbarui: 4 November 2024   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada sebuah kota, dimana jatuh merindu serupa dengan pagi berkabut
yang datang diam-diam ketika masih terpejam.

Aku melangkah hening
Menjaga agar embun tetap aman berayun di atas daun talas
Hingga beningnya bersinar bak permata
Saat ditimpa hangat cahaya matahari

Singgahku laksana sunyi-sunyi di punggung pagi yang minta dikasihani
juga mengiba dengan sesuap sapa di wajah malam.

Kenangan berloncatan diantara tarian kupu - kupu dan kumbang
Melukis syahdu pagi hingga senyumku
Merona lagi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline