Lihat ke Halaman Asli

Ratih Poetry

Mompreneur

Requiem Bagi Perempuan Fana

Diperbarui: 27 Oktober 2024   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja jingga terus menjadi gelap kian hitam hingga tak berbentuk lagi

Nun jauh di sebuah kapel pada sudut kamar berdinding oranye

Lirih senandung mengalir pilu dari mulut perempuan tirus, pucat tangannya menggenggam rosario

"Tuhan, Dikau naungan hidupku indahkan doaku
Bila hati mengarah padaMu limpahkan rahmatMu
Jangan sampai Kau tinggalkan daku
sampai akhir nanti Tuhanlah perisaiku"

Serak suaranya dibasahi tangisan hati yang tak pernah berhenti

Namun malam ini tak terdengar lagi senandungnya
wahai...

Kawanan malaikat bersayap putih telah menggendongnya
mesra...
Mereka telah mencintainya dalam hening
mengusap seluruh air matanya menghilangkan segala sakitnya

Bibir perempuan pun mengulas senyum
Perempuan fana yang merindukan kecintaannya, kesayangannya...

Ave
Ave
Ave Maria

Tiada henti jiwanya mendaraskan novena,
mengenang di Lourdes di gua tempat sang bunda menampakkan diri

Bapa di surga terjadilah padaku menurut perkataanMu menurut kehendakMu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline