Lihat ke Halaman Asli

Ratih Poetry

Mompreneur

Secarik Kalam Bagi Kembara

Diperbarui: 9 Oktober 2024   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah kubaca puisimu yang sendu
Saat angin bertiup hangat dan bintang hilang
Desaunya ringan melayang jauh
Terus menggumam lirih ke entah
Sungguh, sunyi ini meletihkan...

Tak terkira kalbu remuk redam
Ketika sayangmu menyapa indah
Tiada henti ingatan mengurai masa itu
Kala untaian aksara menelisik relung hati
Sadari jiwa yang lara dalam hampa

Lembar demi lembar kalam
serupa hari demi hari yang
berhitung dalam degup masa
Dan penggalan kisah kita tersenyum
Atas nama sekuntum cita yang telah melampaui nestapa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline