Lihat ke Halaman Asli

Ratih Poetry

Mompreneur

Tentang Kita

Diperbarui: 10 September 2024   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bibirku terlalu manis
untuk berbicara dusta,
meskipun tiada henti
menuntut sekedar perhatian semu.

Dan ketika kata-kata lama mati di lidah,
melodi baru menyeruak dari hati ini


Tak ada yang berencana
Tak ada yang membebani
Kala semesta mempertemukan kita

Kamu dengan segala kecewamu
Aku dengan segala kebodohanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline