Subuh yang beku dalam tangis
Meretakkan harapan perempuan
Menginjak harga sekerat rasa
Lewat angin musim hujan yang bengis dan congkak
Ke mana rasa tulus berpihak
Di mana kisah sayang kemarin
Saat sekedar perhatian dipertanyakan kesungguhannya
Saat itu pula angkuh membisu
tak peduli tetap abai menusuk jantung
Mestinya diri sadari
Untuk bangkit dan pergi
meninggalkannya
Karena jiwa tak layak perih
Demi hati yang penuh cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H