Lihat ke Halaman Asli

Ratih Poetry

Mompreneur

Kecaplah Betapa Sedapnya Tuhan

Diperbarui: 18 Agustus 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lirih alunan organ mengiringi pemazmur disamping altar

Melagukan gubahan firman dalam gita nada liturgi

Tak berapa lama paduan suara gereja menggemakan nyanyian pujian merdu selaras dalam kasih

Terlihat cahaya tabernakel bagai pendiang abadi

Berkedip, menandakan kehadiran yang Maha Kudus

Beginikah rasanya rindu tak tergapai

Getarannya tiada henti menyentuh kalbu, meluahkan air mata hasrat

Seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan...

Aku merindumu Ekaristi

Masih terpatri dalam jiwaku ketiga sakramen utama...

penanda cinta luar biasa seorang Bapa pada Puteranya...

seperti seorang Gembala pada dombanya ...

Seperti seorang putera pada kekasihnya...

Terpujilah Tuhan...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline