Lihat ke Halaman Asli

Ratih Rubiyanto

Social Work Student in 🇩🇪

Sisi Positif dari Segregasi di Negara Jerman

Diperbarui: 16 Juli 2018   06:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Ketika mendengar kata Segregasi kebanyakan orang menyimpulkan ke arah yg kurang positif, lain hal nya dengan segregasi di negara Eropa khususnya Jerman. seperti yang saya pelajari tentang segregasi di jerman, bahwa setiap penduduk memiliki hak untuk menetap ditempat yg akan di renovasi ulang dengan kata lain penduduk lama tidak perlu di ungsikan ketempat lain. Adanya kerjasama antara investor dan penduduk setempat juga menjadi salah satu nilai positif yang bias diambil.

Negoisasi para Investor terhadap penduduk setempat, dimana Penduduk lama wajib membayar uang sewa terhadap si penanggung jawab. uang itu lah yg dibuat untuk investasi pembangunan tsb. tanpa ada pihak yg dirugikan seperti pergusuran masal pada umumnya. 

Di negara Jerman sendiri jarang terjadinya Pergusuran masal, para Investor melakukan Segregasi pada umumnya ketika ada sekelompok orang yang ingin atau berniat menjual lahannya atau tempat tersebut sudah tidak layak untuk menghasilkan keuntungan misalnya seperti Toko. Tidak hanya itu, sebagian dari rumah-rumah penduduk setempat pun di renovasi dengan baik dan layak. 

Terlepas dari renovasi, hal yang terpenting dari segregasi adalah nilai-nilai Integrasi antar masayarakat setempat, bagaimana si penduduk menciptakan atmosfir kekeluargaan dan keamanan dalam menjalin hubungan komunikasi dan interaksi social, misalnya Diskusi tentang perancangan tatanan sub-urban yang mereka diami, seperti apa planning untuk kedepannya supaya tempat ini menjadi berkembang lebih baik lagi dan memperkuat kerjasama antar penduduk setempat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline