Lihat ke Halaman Asli

Ratna Poetry

Pecinta kata

Ketika Tarawih Menyatukan Kita

Diperbarui: 2 April 2023   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shalat tarawih (dokpri)

Adzan selesai dikumandangkan melalui pengeras suara, iqamah pun mulai terdengar ketika beberapa anak usia SD hingga SMA memasuki masjid dengan riuhnya. Kiranya suara mereka akan menguap seiring jama'ah tarawih mulai mengikuti takbir imam. Sayangnya, candaan mereka acap mengganggu jama'ah lain, terutama ibu-ibu yang merasa terusik.

 Alhasil, teguran dan omelan dengan nada marah dilontarkan kepada anak-anak tadi.  Sementara aku melihatnya hanya bisa tersenyum lucu, mengingat kelakuan semasa kecil dulu.

Saat tarawih terkadang menjadi ajang untuk berkumpul dan saling berbagi kabar dengan teman sekampung. Keadaan di sekolah yang berhasil membuat lelah, seolah terbayar di waktu tarawih apalagi kalau ada makanan untuk dinikmati bersama. 

Maklum, sekolah kami yang berbeda menjadikan masjid sebagai tempat bersilaturahmi. Agar tidak mengganggu jama'ah lain, kami selalu mengambil shaf di teras masjid. Setelah makanan habis, barulah kami lanjutkan shalat setelah berwudlu kembali untuk memastikan tiada lagi sisa makanan di mulut.

Bagi anak usia  10 tahunan, tarawih dan witir sejumlah 23 rakaat terasa lama dan banyak sehingga kami sering beristirahat ;D. Jika ingin membela diri, mungkin bisa mengambil terjemahan tarawih yang secara harfiah berarti istirahat. Maksudnya, waktu istirahat tersebut mengacu pada shalat isya (empat rakaat) yang selesai dikerjakan sebelumnya.  

Hadits Abu Daud dan Turmudzi menyebutkan :"Siapa saja yang ikut shalat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka untuknya itu dicatat seperti shalat semalam suntuk."

Sementara dalam Kitab Durrotun Nashihin sebagaimana dilansir dari laman Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB menyebutkan 30 (tiga puluh) keutamaan shalat tarawih, sebagai berikut :

1. Pada malam pertama, keluarnya dosa orang mukmin. Sebagaimana riwayat Ali bin Abi Tholib RA, mengenai jawaban Nabi SAW tentang keutamaan tarawih :"Pada malam pertama keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia di dunia."

2. Pada malam kedua, diampuni dosa kedua orang tua yang mukmin.

3. Pada malam ketiga, dosanya diampuni Allah SWT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline