Lihat ke Halaman Asli

Ratna Sari

Pekerja di Sektor Publik

Keberagaman Indonesia Semarakkan Ramadan

Diperbarui: 31 Mei 2019   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Happy Ramadhan (dokpri)

Dengan penduduk lebih dari 21 juta, Australia adalah satu-satunya bangsa yang memerintah seluruh benua dan negara dengan wilayah daratan terluas ke-enam di dunia. Masyarakat multikultural Australia mencakup penduduk Asli dan pendatang dari sekitar 200 negara.Australia adalah salah satu massa daratan tertua di dunia dan telah berpenghuni manusia sekitar 60.000 tahun. 

Sebelum kehadiran pendatang Eropa, penduduk Aborijin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres mendiami sebagian besar wilayah benua.Australia merupakan sebuah bangsa yang dibangun oleh rakyat yang berasal dari berbagai macam latar belakang. Vietnam, Cina, Yunani dan Inggris merupakan negara-negara utama dari mana warga Australia berasal, maka kemajemukan budaya telah menjadi kunci identitas nasional Australia.

 (Sumber : Website Kedutaan Besar  Australia-Indonesia) 

Menyimak informasi di atas, saya merasa ada kesamaan dengan keberagaman di Inodnesia, yang maan indonesia adalah masyarakat majemuk dengan berbagai suku bangsa dan daerah, berbagai bahasa dan adat istiadat. Seyogyanya kita mempertahankan keberagaman sebagai aset yang dilestarikan untuk pemicu kemajuan bangsa, karena dengan keberagaman tersebut, masyarakat indonesia akan menjadi multitalenta yang berasal dari berbagai keterampilan dan juga kapasitas yang dibangun dari adat masing-masing dan juga budaya, misalnya : adat jawa mengajarkan orang sopan santun yang dapat ditebarkan ke seluruh masyarakat menjadi aset. 

Di lain tempat ada budaya batak dan papua yang memiliki tarian yang unik dan menarik, sehingga hal tersebut juga menjadi aset yang dapat dikembangkan.

Pada setiap Ramadhan, keberagaman menjadi hal yang dapat menyemarakkan dan membuat ramadhan semakin meraih dan berkah. Ramdhan telah mampu menyatukan masyarakat indonesia yang beragam dengan agama dan adat yang berbeda untuk tetap menyemarakkan ramadhan dan merasakan keberkahan ramadhan.

Contohnya: di Indonesia setiap ramadahan, baik di lingkungan perumahan, di kantor-kantor dan tempar aktivitas lainnya akan melakukan buka bersama, sahur bersama, ngabuburit bareng. Semua hal tersebut diikuti dengan ceria oleh lapisan masyarakat, baik dia muslim ataupun tidak. Teman-teman yang non muslim juga banyak membantu terselenggaranya kegiatan-kegiatan kebersamaan di bulan ramadhan. Kegiatan ramadhan berupa kunjungan ke panti asuhan, ke panto panti sosial juga semarak dan ramai di bulan ramadhan, maka ramadhan telah mampu menyatukan keberagaman masyarakat indonesia yang terdiri dari berbagai latar belakang.

Sikap yang perlu kita hindari dalam masyarakat yang beragam untuk mempertahankan persatuan,yaitu: sikap stereotipe, suatu sikap yang merasa hanya golongannya yang benar, dan sikap diskriminatif, yaitu tidak berlaku seimbang sesuai dengan yang seharusnya/membeda-bedakan perlakuan. Dua sikap ini perlu kita hindari untuk menjaga persatuan.

Semoga keberagaman menjadi aset bagi bangsa indonesia dan Ramadhan telah berjalan selama ini menjadi semakin meriah di tengah keberagaman yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline