Lihat ke Halaman Asli

Rasyid Taufik

SINTARA Leadership

WH, Pemimpin yang Dekat Ulama

Diperbarui: 16 Oktober 2023   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasyid Taufik

WH dikenal sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan ulama. Kedekatan itu sudah berlangsung sejak ia kecil. "Orang tua sudah mengajari saya melayani kyai dan ulama sejak saya masih kecil. Saya memasak dan menghidangkan makanan dan minuman untuk kyai dan ulama yang mengajar pengajian warga di rumah." Kisah WH.

Dalam beberapa kali kesempatan, WH mengungkapkan kekagumannya kepada para ulama yang gigih belajar memperdalam ilmu agama. "Banyak ulama yang lahir dan besar di Banten lalu melanjutkan belajar memperdalam ilmu agama ke Jawa bahkan ke Arab. Padahal dulu kondisi jalan dan alat transportasi masih sangat terbatas. Seperti Syeikh Nawawi yang lahir di Kampung Tanara Serang yang belajar hingga ke Arab dan menjadi ulama terkemuka yang kitabnya dipelajari di berbagai pondok pesantren di Indonesia. Ini harus menjadi inspirasi bagi generasi sekarang."

Mengundang ulama untuk memimpin doa dan dzikir maupun memberikan tausyiah selalu dilakukan oleh WH hingga saat ini. Alm Ust Arifin Ilham, Habib lutfi, Abuya Muhtadi, Ust Abdul Shomad, Ust Adi Hidayat adalah diantara ulama yang pernah diundang WH. Bahkan beberapa diantaranya rutin datang ke kediaman WH di Pinang Tangerang.

Saat menjadi Walikota Tangerang, WH membuat  Peraturan Daerah/Perda "Anti Maksiat" yaitu  Perda No 7 Tentang Pelarangan Pengedaran dan Penjualan Minuman beralkohol dan No 8 Tahun 2005 Tentang Pelacuran. Para ulama menyambut dengan suka cita atas dibuatnya kedua perda itu dan mendukung penuh pelaksanaannya. Kota Tangerang dinilai sebagai pelopor pembuatan dan penerapan Perda Anti Maksiat sehingga banyak daerah di Indonesia yang datang untuk melakukan studi banding diantaranya Kota Semarang dan Banjarmasin.

Dengan kedua perda tersebut Kota Tangerang dapat menekan adanya penyakit sosial maupun kerawanan sosial dalam masyarakat yang disebabkan minuman keras dan pelacuran.

Dalam mengambil keputusan penting, WH selalu melibatkan ulama. Seperti saat mau mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten, WH meminta pendapat dari ulama seperti Abuya Muhtadi dan Abuya Uci Turtusi. Ketika ulama mengatakan lanjut, maka WH dengan hati bulat memegang teguh keputusan ulama. Bahkan Ketika ulama berpesan agar Banten Lama diperbaiki direvitalisasi, WH menjadikan revitalisasi Banten Lama menjadi program di tahun pertama kepemimpinannya sebagai Gubernur Banten 2017-2022. Ada satu lagi pesan ulama yang disampaikan ke WH menjelang akhir kepemimpinnya yaitu revitalisasi komplek makam Kyai Asnawi atau yang biasa disebut Kyai Agung Caringin yang berada di pesisir Pantai Caringin.

WH berterima kasih kepada para kyai dan ulama pimpinan pondok pesantren di Banten. "Terima kasih kepada para kyai yang telah membangun pendidikan agama dan pencerahan ke Masyarakat. Pondok Pesantren memiliki peran yang sangat strategis sebagai mitra pemerintah daerah dalam pembinaan umat." Ungkap WH saat memberikan bantuan sebesar Rp. 161 milyar untuk 4.042 pondok pesantren di Banten.

 

"Orang tua sudah mengajari saya melayani kyai dan ulama sejak saya masih kecil. Saya memasak dan menghidangkan makanan dan minuman untuk kyai dan ulama yang mengajar pengajian warga di rumah." Kisah WH.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline