Lihat ke Halaman Asli

Rasyid Taufik

SINTARA Leadership

Penjaga Nilai Moral

Diperbarui: 3 Oktober 2022   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu menunjukkan pukul 9.30 malam. Di hadapan para ustadz pengasuh pondok tahfidz Wahidin Halim, Pak WH menyampaikan tentang pentingnya disiplin dalam menjalankan nilai-nilai (values) menjadi tindakan dan perilaku. Ia menyadari bahwa nilai-nilai diri seseorang tidak mudah untuk diubah. Karena nilai-nilai itu berkembang dan terbentuk pada masa awal kehidupannya yang sangat dipengaruhi oleh orang tua dan lingkungannya.

Selama memimpin mulai dari kepala desa hingga gubernur, WH pernah men-skor, menurunkan pangkat dan memberhentikan pegawai untuk urusan yang bisa jadi menurut orang sepele. Saat menjadi walikota Tangerang, ia pernah men-skor pegawai karena memetik buah mangga dan jambu di pekarangan pusat pemerintahan. Padahal buah-buahan itu akan dibagikan juga kepada para pegawai di waktu yang ditentukan.

Ia juga pernah menurunkan pangkat seorang pimpinan dinas karena dalam lomba masak nasi goreng diketahui orang itu berbohong dengan mengaku memasak sendiri padahal hanya meminta nasi goreng temannya. Bahkan ketika menjadi camat, WH  pernah memberhentikan satpam karena mencuri pohon cabai di kantor kecamatan.

Menurutnya, hukuman kepada anak buahnya itu bukan dilihat itu masalah besar atau kecil. Semua itu adalah pelanggaran terhadap nilai dan harus ditindak. Tidak ada toleransi dalam pelanggaran nilai. Pegawainya yang mencuri mangga atau jambu itu misalnya, mudah saja kalau mau beli buah-buahan di pasar, tapi mengapa mereka memilih memetik mangga di lingkungan kantor? Ada yang salah dalam pikiran mereka.

Dalam kesempatan lain, WH pernah bercerita tentang beberapa orang yang dikenalnya saat kecil nakal sampai tuanya seperti itu, nakal. Karena itu jika ada anak-anak berisik dan bercanda di masjid, WH langsung menegurnya agar anak-anak itu sadar bahwa tindakan mereka salah dan  tidak mengulanginya lagi. Kalau tidak juga sadar dan malah mengulanginya lagi dan lagi maka akan jadi kebiasaan, lalu jadi karakter. Maka tidak mengherankan kalau kelakuan anak-anak yang seperti itu akan terbawa hingga dewasa.

Demikianlah. Peran pemimpin selain menanamkan nilai-nilai dan memberi contoh (role model) dalam menjalankannya, juga  menjaga nilai-nilai tersebut agar senantiasa hidup dan berkembang di lingkungannya.

"Saya adalah penjaga nilai moral"

H. Wahidin Halim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline