Lihat ke Halaman Asli

Rasyid Musdin

Mahasiswa (2015)

Habituasi Pelonggaran Penggunaan Masker di Tengah-tengah Habitus Masyakarat (Menggunakan Masker)

Diperbarui: 19 Mei 2022   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: https://www.kompas.com/

Sejak munculnya kasus Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020  melalui pengumuman yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, serontak publik terkejut dan respon panik masyarakat mengalami peningkatan. 

Hal tersebut bukan tanpa alasan, banyaknya angka kematian akibat Covid-19 diseluruh dunia dan pemberitaan media memberikan efek domino berupa ketakutan masyarakat terhadap bahaya Covid-19 yang semakin meningkat. 

Alhasil, kelangkaan jahe sebagai minuman penangkal Covid-19, hand sanitizer yang mengalami peningkatan hingga berujung pada kelangkaan, dan tentunya luasnya pembelian terhadap masker mengakibatkan  penimbunan oleh oknum-oknum tertentu. 

Dampak tersebut diikuti pula dengan ditetapkannya Covid-19 sebagai Bencana Nasional oleh Presiden pada bulan April 2020. Keresahan pun timbul di masyarakat. 

Kebijakan-kebijakan baru dikeluarkan oleh pemerintah untuk menekan angka peningkatan dan penyebaran Covid-19, mulai dari PSBB, PSBB Transisi, PPKM Darurat dan PPKM Level Empat. Adapula kebijakan penting yang dikeluarkan pemerintah dan memberikan dampak besar yaitu penggunaan masker saat beraktivitas diluar ruangan.  

Awal mula masker hanya digunakan untuk menutupi jerawat, menutupi wajah agar tidak dikenali orang yang dikenal, dll. Akan tetapi dengan kebijakan baru yang mewajibkan masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas, menjadi kebiasaan baru yang harus dipatuhi masyarakat. Perlahan tapi pasti, kebiasaan ini menjadi habitus yang mendarah daging dalam masyarakat. 

Habitus merupakan "kognitif atau struktur mental", yang digunakan individu dalam menghadapi kehidupan permasalahan sosial.

 Pierre Bourdieu melalui gagasannya menyebutkan bahwa secara dialektik, habitus lahir dari internalisasi struktur dalam dunia sosial yang kemudian diinternalisasi dan diwujudkan. Habitus dalam waktu tertentu merupakan hasil dari adanya kehidupan kolektif yang terjadi selama periode historis yang relatif panjang. 

Dari sini, lahirlah perilaku individu yang menyesuaikan dengan pola-pola dari struktur tersebut. Habitus dapat bertahan lama dan dapat pula berubah atau dialihkan dari satu permasalahan ke permasalahan yang lain. 

Habitus menghasilkan dan dihasilkan oleh kehidupan sosial. Dalam struktur sosial, habitus merupakan struktur sosial itu sendiri yang kemudian mengkonstruk kehidupan sosial, serta ia merupakan struktur yang terstruktur. (George Ritzer, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 482-483).

Kebiasaan wajib menggunakan masker dalam beraktivitas di masyarakat selama kurun waktu dua tahun ini sudah mejadi habit tersendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline