Lihat ke Halaman Asli

Rasyid Musdin

Mahasiswa (2015)

Indahnya Berbagi dalam Kata Motivasi dan Mimpi

Diperbarui: 27 Agustus 2017   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: arifyunar.com

Cerita ini berawal dari beberapa tahun yang lalu. Waktu itu imajinasi masih ibarat tabu dalam mata. Tidak hanya itu, bahkan harapan belum menghampiri sama sekali. Jangankan untuk berharap, memintanya kepada tuhan pun seakan susah. Hingga akhirnya semua berubah saat kata-kata indah datang menghampiri. Lebih tepatnya ditahun 2012 saya mengenal kata mimpi, tidak hanya sebatas kata melainkan pengharapan. Sembari berharap, usaha dan doa juga dilakukan demi mendorong terwujudnya mimpi-mimpi itu.

Saya teringat kata-kata yang saya baca dari buku motivasi saat masih duduk di bangku Aliyah di Kota Ambon dulu pada 2012, lebih tepatnya kalimat itu "pendaki yang mampu naik sampai ke puncak adalah pendaki yang hebat, tidak hanya hebat tetapi usaha, kerja keras, serta semangat yang tinggi untuk menggapai sebuah puncak. Dan ingat, badai selalu menyisahkan pohon yang kuat"

Kurang lebih seperti itu, saya berhenti membaca dan sedikit merenungi maksud kalimat tersebut. Namun karena masih malas, buku tersebut saya taruh dan pergi mengunjungi rumah sahabat saya. Sesampainya saya dirumahnya, dia sedang asyik menulis beberapa kalimat-kalimat mimpinya yang ingin dia capai nantinya. Saya bingung dengan kalimat mimpi-mimpi yang ia tulis, alasannya sangat sederhana karena bagi saya intinya lulus SMA, kuliah di sini, wisuda dan kerja disini pastinya.

Setelah ia menuliskan bait-bait pengharapan dan mimpinya, saya mulai melakukan diskusi kecil-kecilan bersamanya. Temanya tentang mimpi, saat itu ada kata yang sampai saat ini saya ingat bahkan kata itu pernah dia tulis dan ia pampang di madingnya kala itu, "pergi bersama harapan, pulang membawa impian". Sejenak saya mulai paham dengan mimpi, harapan, cita-cita yang harus saya gapai nantinya. Setelah kami menghabiskan segelas kopi, ia mengajariku membayangkan mimpi apa yang kelak akan kita lakukan dan memintaku memejamkan mata sembari melihat harapan-harapan indah didalamnya.

Setelah memejamkan mata, saya merasakan sebuah harapan muncul dalam diri. Ada kekuatan besar yang tiba-tiba datang merasuki jiwa, kekuatan itulah yang saya sebut dengan mimpi dan motivasi untuk menggapai setiap harapan-harapan kedepannya. Mulai saat itu saya suka bermimpi dan memotivasi diri agar mengejar harapan-harapan saya. Kami pun mulai berbagi bersama akan mimpi dan motivasi, tidak hanya saya dan dia saja tetapi bahkan kepada teman-teman lainnya. 

Hingga kami pun membentuk komunitas dan sampai saat ini masih bertahan.  Satu hal yang saya pegang teguh adalah bermimpi tidak hanya sebuah angan saja, kita perlu berusaha dan berdoa meweujudkannya. Tentunya mimpi perlu juga ditularkan dan dibagi bersama orang lain agar termotivasi untuk terus bermimpi. Pertanyaan muncul dalam benak, bagaimana jika kita gagal.? Sampai saat ini saya tidak memikirkan kegagalan, melainkan keberhasilan. 

Saya teringat sebuah cerita motivasi "batu tidak akan hancur pada pukulan pertama dan kedua, namun akan hancur pada pukulan keseratus. Tetapi yang harus diketahui adalah karena pukulan pertama dan kedua sampai Sembilan puluh sembilanlah yang mengakibatkan batu itu mulai retak dan pukulan yang keseratus batu tersebut hancur". Sehingga sebuah kegagalan perlu dicoba lagi, lagi dan lagi.

Sebelum lulus Aliyah saya bermimpi ingin kulaih ditanah Jawa. Jika dibaratkan, kuliah di Ambon ibarat hidup di danau. Artinya hanya lingkup kecil saja saya mendapatkan pengalaman, sehingga saya memimpikan hidup di air laut. Setelah lulus Aliyah pada 2014, ternyata harapan saya sirna, malahan saya dikuliahkan di Ambon. Karena tidak sesuai dengan mimpi, saya pun tidak menyelesaikan satu semester pun pada saat itu, dan pada 2015 saya mengawali perkuliah baru di salah satu Universitas Islam Negeri di Jawa Timur hingga saat ini sudah semester lima. Artinya bahwa dengan berbagi mimpi dan motivasi, kita tidak hanya memotivasi diri sendiri untuk menjadi yang lebih baik, tetapi kita bisa memotivasi orang lain.

Hingga saat ini, saya masih memiliki mimpi dan akan saya wujudkan dengan usaha-usaha dan doa. Karena bagi saya mewujudkan sebuah mimpi itu merupakan sunnatullah, karena saya percaya tuhan akan berada bersama kita jika kita gagal. Maka dari itu bermimpilah, Seperti kata Julian Balia dalam film sang pemimpi, "bermimpilah, kelak tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu"

Hasil yang saya dapatkan dari manisnya berbagi mimpi dan motivasi adalah, saya dapat meyakinkan orang tua adik kelas saya untuk menginjakkan kaki ditanah Jawa, dania pun sekarang kuliah di Jogjakarta. Itulah indahnya berbagi, karena "jika kita mampu menyususn kata-kata dengan indah, kita tidak saja memotivasi diri kita tetapi mampu memotivasi orang lain(sang Pemimpi)".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline