Lihat ke Halaman Asli

Rasya Putri R

Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Perspektif Islam Berdasarkan Hadits

Diperbarui: 11 Januari 2024   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENULIS ARTIKEL: Rasya Putri Ramadina, Rifki Muhamad Fakhruddin, Ringga Amarrandy Herlian, Salsabilla Zahran Galuh Putri Subawati

Belajar atau menuntut ilmu merupakan hal yang penting guna mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sebab tanpa ilmu, manusia tidak dapat melakukan segala hal. Manusia memerlukan ilmu untuk mencari nafkah, beribadah, atau bahkan untuk makan dan minum.

Dengan demikian belajar merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat ditolak apalagi terkait dengan kewajiban sebagai hamba Allah SWT.Dalam ajaran Islam, keutamaan menuntut ilmu dianggap sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah sebab ada banyak keutamaan yang dapat diraih dengan menuntut ilmu.

Agama Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Bahkan ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW berbunyi (bacalah!) yang menunjukkan kedudukan Ilmu dalam islam begitu mulia.

Perintah Menuntut Ilmu

Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Baik golongan tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, siapa saja diharuskan untuk mengais ilmu sebanyak-banyaknya sebab belajar adalah aktivitas yang tidak terikat oleh waktu dan tempat. Setiap Muslim bertanggung jawab untuk memperoleh pengetahuan yang cukup dalam agama Islam agar dapat menjalankan ibadah dengan benar dan memahami tuntunan agama dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk membaca seperti yang tercantum dalam ayat pertama surah Al-'Alaq yang memiliki arti "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan".

Selain itu, terdapat juga beberapa hadits yang membahas tentang betapa pentingnya bagi seseorang untuk menuntut ilmu.

 

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, no. 2699. Hadits ini diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha kepadanya. Sesungguhnya orang yang berilmu dimohonkan ampunan oleh semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan ikan yang berada di dalam lautan. Dan sungguh, keutamaan orang yang berilmu atas orang yang beribadah adalah seperti keutamaan bulan atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak."

Dalam hadits ini, "Menempuh jalan" mempunyai dua pemahaman. Pertama yang dimaknai dengan fisik seperti keluar dari rumah menuju majlis atau lembaga ilmu. Kedua, jalan yang dapat diartikan sebagai metode yang dapat membawa seseorang untuk memperoleh ilmu seperti metode hafalan, belajar dengan rajin, membaca, mengkaji kitab-kitab para ulama terkemuka, dan lain-lain selama ia berusaha secara bersungguh-sungguh untuk dapat memahami ilmu yang didalaminya. Ada janji Allah SWT khusus bagi orang-orang yang menuntut ilmu. Allah akan memudahkan jalannya menuju surga. Dari hadits ini, sudah jelas bahwa Allah memberikan pahala yang sangat besar kepada orang-orang yang rajin menuntut ilmu. Setiap proses yang dilalui oleh penuntut ilmu dihargai dengan kemuliaan di sisi Allah SWT.

Yang kedua, ada Hadits dari Anas bin Malik RA. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline