Lihat ke Halaman Asli

Rasya Faradillah

Mahasiswa Sastra Inggris

Menghadapi Toxic Society di Lingkungan Sekitar

Diperbarui: 27 November 2021   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perlu diketahui bahwa di era sekarang ini, banyak sekali pertengkaran lisan yang terjadi di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Sebagian orang menyebut hal ini sebagai “toxic society”. Apa yang dimaksud dengan toxic society? Keadaan lingkungan sekitar yang menyebarkan aura negatif untuk diri kita. Dalam Bahasa Indonesia kita biasa menyebut toxic society dengan istilah lingkungan yang tidak sehat. Dampak dari toxic society itu sendiri dapat mengakibatkan perpecahan yang cukup serius dalam kehidupan sehari-hari, ataupun menyerang kondisi mental yang dapat mengakibatkan rasa cemas juga depresi dalam jangka panjang.

Apakah toxic society melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila? Jawabannya adalah iya. Nilai-nilai Pancasila yang dilanggar adalah sila kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Mengapa bisa seperti itu? Karena dengan adanya lingkungan yang tidak sehat ini, sebagian orang bisa saja melakukan hal-hal yang melenceng dari nilai kedua Pancasila. Contohnya saja menyebarkan fitnah, atau mungkin mengadu domba hingga mengakibat pertengkaran antar kedua belah pihak yang bersangkutan. Hal ini tentu saja sangat tidak baik terjadi di lingkungan sekitar, terlebih banyak dilihat oleh anak-anak. Efeknya akan menganggu pertumbuhan di masa depan karena sedari kecil sudah melihat hal negative.

Adapun dalil Al-Qur’an dan juga Hadist yang menjelaskan tentang “toxic society” terdapat dalam Surat Al-Qalam ayat 10-12 yang berbunyi :

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ (10) هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ (11) مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ 12)

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa” (QS al Qalam:10-12)

Hadist yang menjelaskan toxic society :

عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَجُلاً يَنِمُّ الْحَدِيثَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ ».

Dari Hudzaifah, beliau mendapatkan laporan tentang adanya seseorang yang suka melakukan namimah maka beliau mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah bersabda, “Nammam (orang yang melakukan namimah) itu tidak akan masuk surga” (HR Muslim no 303).

Kesimpulan yang dapat kita ambil tentang toxic society ini adalah, kita harus pandai dan bisa memilah orang-orang yang berada di lingkungan sekitar kita. Karena sifat manusia tiap orangnya berbeda dan tidak dapat disama ratakan semuanya. Jika kalian menemui lingkungan yang tidak sehat pergaulannya, maka sebaiknya kita dapat menghindari lebih dulu. Sebelum nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan.

Penulis :

Dr. Ira Alia Maerani, S.H.,M.H. ( Dosen FBIK Unissula )

Rasya Faradillah Gymnastiyan ( Mahasiswa Sastra Inggris, FBIK, Unissula )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline