Lihat ke Halaman Asli

Trik Tipu Menipu yang Perlu Diwaspadai

Diperbarui: 13 November 2015   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai cara orang mencari rejeki dengan cara menipu. Berbagai jenis modus penipuan. Mulai dari pura pura membeli makanan, minta anter sopir ketujuan, menggunakan trik hipnotis, mengelabui dengan teman, menipu melalui sms hadiah, bisnis tanah, minta pulsa dan segala macam trik penipuan lainnya. Berikut beberapa modus penipuan yang perlu dicermati. 

1. Pura-pura beli, kuras uang pedagang

Peristiwa ini terjadi ketika saya membuka usaha warung bakso.. Salah seorang pekerja saat itu kedatangan pembeli. Ia minta dibuatkan bakso untuk dibawa pulang, dibungkus. "Mas, baksonya 3 bungkus ya," pesannya pada karyawan saya. Sedang dibuatkan dia tiba tiba menyela," Mas, maaf saya ditunggu anak saya di depan jalanan sana, menunjuk jalan raya. Dia gak sabar menunggu saya. Dia minta uang 200 ribu rupiah. Bisa pinjam dulu mas. Nanti sebentar saya ke ATM ambil uang terus kesini lagi untuk bayar semuanya." Karyawan saya yang sedang buat bakso pesanan bapak ini, melihat ke laci, ada uang hasil penjualan. Lalu diberikanlah, tanpa berpikir panjang. Dia percaya, karena ketika dia lihat lihat laci, si bapak itu membicarakan saya sebagai pemilik warung. Seolah dia kenal baik. Uang itu pun akhirnya diberikan, 200 ribu rupiah. Sebelum pergi, dia kemudian bilang, "Mas, tambah dua porsi ya, sebentar saya kembali." Setelah menerima uang itu, dia pun pergi. Karyawan saya tetap membuatkan lima bungkus bakso. sekian lama ditunggu, barulah karyawan saya ini tersadar sudah ditipu. Bapak yang memesan bakso tidak pernah kembali lagi. Uang 200 ribu melayang, dan pesanan bakso tidak pernah diambilnya. Dia pun kebingungan, mau dikasih orang atau pembeli lain, takut orangnya datang. Ternyata, ia penipu.  Di kawasan pusat jajanan dimana saya buka warung, ternyata sudah sering terjadi seperti itu. 

2.  Beli pulsa, Curi uang pedagang

Kalau yang ini penipuan dengan berkomplot. Biasanya lebih dari satu orang. Seorang pedagang pulsa di depan warung bakso saya kedatangan pembeli, dua orang satu orang beli pulsa, sambil ajak ngobrol. Seorang lagi berpura pura ikut ngobrol sambil matanya jelalatan. Rupanya dia tahu dimana tempat uang disimpan. Sambil mundar mandir, masuk ke konter, melihat lihat charger, Hp Hp bekas, terus minjem charger deh. Sementara satu orang mengobrol menyibukan penjaga konter. Yang seorang dengan cekatan mengambil uang dari laci pedagang, tanpa disadarinya. Kadang juga kalau HP HP yang dijual bagus bagus, mereka membawa kabur HP juga. Gaya seperti ini, bisa dilakukan lebih dari 2 orang penipu. Supaya penjaga konter bener bener disibukkan.  

3. Menggunakan Rok Simpan Tas Belanjaan

Biasanya ini terjadi di minimarket, atau toko baju. Perempuan, biasanya mereka berpura pura pake jilbab biar disebut alim dan dipercaya orang. Tetapi dibalik roknya dia simpan tas  dijepit oleh pahanya. Biasanya yang dicuri berupa susu. Komplotan ini banyak orangnya, tidak hanya sendirian. Mereka masing masing ada yang bertugas mengumpulkan, dan menunggu di luar minimarket, biasanya menggunakan mobil. Misal seorang yang sudah dapat target, beberapa susu, keluar minimarket untuk dimuntahkan dan diambil pengumpul dikumpulkan di mobil. Biasanya mereka bergerak lebih dari lima orang. 

4. Menipu Sopir Angkot

Penipuan ini biasanya dilakukan oleh perempuan cantik. Ia berpura pura minta diantar ke suatu tempat atau rumahnya. Sebelum sampai ditujuan, dia membelokkan angkot ke sebuah rumah temannya. Dia akan berpura pura, meminjam uang pada sang sopir. Tidak banyak biasanya sekitar 200-300 ribu rupiah. Dia pun berjanji akan mengganti setelah menemukan ATM. Pelaku biasanya, bilang, nanti sebelum ke rumah dia, mampir di ATM untuk mengganti uang sang sopir. Sopir tanpa sadar memberikan uang yang didapatnya dengan susah payah. Perempuan itu seolah masuk ke dalam rumah temannya, padahal dia hanya melewati saja rumah itu, dan pergi entah kemana. Sopir angkot menunggu dengan cemas. Akhirnya dia pun bertanya pada pemilik rumah. Apakah temannya itu masih ada? Pemilik rumah jelas terperangah, teman yang mana? Barulah sang sopir sadar, kalau dia sudah tertipu perempuan cantik.   Rupanya sang perempuan cantik itu, melewati rumah itu melalui pekarangannya, keluar melalui pintu pagar belakang. Pergi tanpa pesan. 

5. Berpura pura salah alamat, kehabisan ongkos dan pingsan

Ini terjadi pada seorang kepala desa. Dia kedatangan tamu seorang ibu, menanyakan alamat. Secarik kertas pun diberikan. RT 7 RW 13, katanya. Padahal di RW 13, RTnya hanya sampai RT 04. Tidak ada RT 07, dicari kemana pun alamat itu tidak akan ketemu. Lalu ibu ini pun seolah kaget. Dia pun mendadak pingsan. Dengan tergopoh gopoh pak kades pun membopongnya ke ruang tengah rumahnya. Karena kejadian di rumah pak kades, warga pun berbondong bondong ingin melihat yang terjadi. berkumpullah mereka. Pak kades bertanya, dia dari mana, disebutlah alamat yang gak tahu dimana, tapi yang pasti di Jawa Tengah. Sambil menangis, ibu itu kelihatan kebingungan. Pak kades minta warganya mengumpulkan uang, untuk ibu itu pulang karena sudah tidak ada ongkos. Sejumlah uang pun terkumpul, lumayan  bisa untuk beli tiket pulang, dan uang saku dijalanan. Singkat cerita , pak Kades pun mengantar ibu itu ke angkot di depan rumahnya. Sambil menitipkan nomor telepon kalau sudah sampe kasih kabar. Kalau ada apa apa telepon dia. Setelah melambaikan tangan, perpisahan. Angkotpun membawa si ibu itu pergi. Pak Kades pun pulang ke rumah. Baru satu jam berada di rumah, telepon berdering dari anaknya. "Bapak, cepat sini, ada ibu ibu pingsan di rumah. Katanya cari alamat rumah, tapi nggak ketemu," begitu kata anaknya. Kening pak kades pun mengkerut, dia pun bertanya, apakah dia itu ibu ibu berkebaya? menggunakan tongkat? pincang? bawa secarik kertas? Kebayanya warna hijau? Semua pertanyaan pak kades dibenarkan anaknya. "Nak,  sudah jangan kamu hiraukan itu ibu ibu. Dia barusan dari rumah Bapak. Sama nanya alamat rumah dan pingsan. " Sadarlah pak Kades, dia sudah tertipu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline