Lihat ke Halaman Asli

Sahabat Among Jiwo Bikin Projek

Diperbarui: 16 Agustus 2024   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Program Pendidikan Guru (PPG) Prajabatan Unnes memberikan kesempatan bagi mahasiswanya untuk membagikan ilmunya kepada warga sekitar melalui mata kuliah projek kepemimpinan. Salah satunya adalah Sahabat Among Jiwo (sebutan untuk kelompok b projek kepemimpinan BK gel.1 2024) yang memilih untuk mengabdikan dirinya kepada rumah rehabilitasi Among Jiwo di Jl. Raya Beringin No. 1, Bringin, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang. Sahabat Among Jiwo (SAJ) beranggotakan 11 orang yakni Maulinda, Riris, Ulil, Erdos, Ema, Rara, Rarastra, Raras, Mita, Nikmah, dan Wahyu. Selama kurang lebih dua bulan SAJ memberikan beberapa pelatihan untuk warga disana dengan harapan dapat berguna bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan,

Rumah rehabilitasi ini berisi sekitar kurang lebih 70 Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan pengemis, gelandangan, serta orang terlantar (PGOT). Projek yang pertama dipilih oleh SAJ adalah pelatihan social skill tiga kata ajaib. Tiga kata ajaib ini adalah kata tolong, maaf dan terima kasih. Pelatihan ini tetap diajarkan oleh SAJ walaupun sudah ada beberapa warga disana yang terbiasa untuk mengucapkan tiga kata ajaib tersebut.

Projek yang kedua dari SAJ adalah art therapy dengan metode mengggambar. Metode ini dipilih karena sebagai sarana untuk bercerita bagi warga yang terkendala dalam berkomunikasi atau bahkan tidak dapat mengekspresikan apa keinginan dirinya. Projek kedua ini berlangsung secara dramatis karena banyak gambar yang ternyata memiliki arti mendalam.  Salah satu gambar yang menarik adalah ada warga yang menggambar sebuah rumah, setelah ditelusuri warga tersebut ternyata rindu akan kehangatan rumah yang dulu pernah ia tinggali. Terkadang kita tidak boleh menyepelekan apa yang disampaikan oleh seorang ODGJ, bisa saja apa yang ia sampaikan bukanlah sebuah bualan, namun sebuah harapan kepada kita untuk dapat membantunya.

Dari kedua projek diatas, mungkin yang terakhir ini adalah projek yang paling final, yakni projek pembuatan jamu kunyit asam. Mengapa kok tidak memilih jamu beras kencur saja? Atau mungkin brotowali? Jawabannya karena salah satu kandungan dalam kunyit adalah kurkumin yang dapat meningkatkan neurotransmitter serotonin, dopamin, dan neropinerfrin di otak, hal ini akan berguna dalam pembentukan suasana hati menjadi lebih stabil. Cocok sekali bukan untuk warga among jiwo yang terkadang memiliki mood yang seperti roller coster. Pembuatan jamu ini dipimpin oleh Raras yang memang dahulu pernah bekerja di pabrik jamu selama beberapa tahun, yang pastinya sudah terpercaya sebagai ahlinya. Kebetulan sekali saat pembuatan jamu ini SAJ bersama warga among jiwo hanya membuat sekitar lima liter saja, diluar prediksi ternyata banyak warga yang lain menginginkan jamu ini. Coba tebak kenapa? Yang jelas jamu yang dibuat oleh SAJ enaklah, hehe.

Selesai dari melakukan tiga program di Among Jiwo, SAJ memberikan perpisahan bersama dengan warga among jiwo dengan mengadakan beberapa perlombaan. Warga disana sangat antusias karena memang SAJ ini mengemas kegiatannya dengan sangat menarik. Terima kasih ya rumah rehabilitasi Among Jiwo, SAJ mendapatkan banyak pelajaran selama melakukan projek disana. Diantaranya menjadi lebih bersyukur, lebih menghargai, lebih menyayangi satu sama lain, dan banyak hal yang tidak bisa diungkapkan kata-kata. Harapan SAJ tentunya warga disana bisa segera sehat baik fisik maupun mental sehingga dapat segera berkumpul dengan keluarganya kembali. Sampai jumpa lagi ya Among Jiwo, SAJ menyayangimu. Xoxo. 

Mampir juga ke IG SAJ @sahabat_amongjiwo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline