Lihat ke Halaman Asli

Mari Bersama Membangun Jogja yang Lebih Baik

Diperbarui: 1 Januari 2016   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta adalah sebuah kota yang terkenal dengan budaya dan pariwisatanya, selain itu kota ini juga terkenal dengan pendidikannya. Dimana-mana ada Universitas yang menyediakan berbagai jurusan yang bisa dipilih oleh para mahasiswa, selain itu masing-masing Universitas menunjukan keunggulannya sehingga membuat para calon mahasiswa bingung harus memilih Universitas yang mana.

Oleh karena itu selain menjadi Kota Pariwisata Yogyakarta juga menjadi Kota Pendidikan karena dimana-mana ada Perguruan Tinggi. Namun sayang lama-kelamaan kota ini kini menjadi kota yang macet. Dimana-mana terjadi kemacetan, jika ini terus terjadi kota Yogyakarta akan menjadi Kota macet kedua setelah Ibu Kota Jakarta.

Penyebab terjadi kemacetan ada banyak, salah satunya naiknya volume kendaraan roda empat. Masyarakat Yogyakarta kini lebih menyukai jika bepergian menggunakan roda empat ketimbang dengan roda dua. Berbeda sekali dengan dulu , selain itu banyaknya pendatang yang kebanyakan mahasiswa ini juga menjadi penyebab karena kebanyakan dari mereka menggunakan kendaraan beroda.

Selain penyebab dari yang diatas , sebenarnya masih ada lagi yaitu bagi pengendara roda empat maupun roda dua yang parkir di pinggir jalan, mereka mungkin melakukan itu karena tidak tersedianya tempat parkir disekita tempat yang mereka tuju. Namun itu bukan menjadi alasan bagi mereka. Harusnya pihak Pemerintah harus tegas dan melakukan patroli dan membuat larangan untuk tidak memakirkan kendaraan di pinggir jalan. Selain itu buat peraturan dan hukuman bagi siapa saja yang melanggar agar mereka-mereka yang suka parkir di sembarang jalan menjadi kapok.

Mungkin permasalah tentang lahan untuk parkir sampai saat ini adalah pembanguan hotel-hotel dan supermarket yang kian meningkat. Dari tahun ketahun atau bulan ke bulan berikutnya pasti ada saja bangunan baru atau gedung baru, jika terus-menerus seperti ini pasti tidak akan ada keseimbangan. Harusnya pihak Pemerintah harus segera turun tangan dan segera bebenah agar Kota Yogyakarta menjadi kota yang indah dan nyaman bagi masyarakat asli Yogyakarta maupun bagi para pendatang.

Yang seharusnya Pemerintah lakukan adalah memberikan saran kepada masyarakat jika akan bepergian sebaiknya menggunakan transpotasi umum, yaitu menggunakan Bus Trans Jogja. Selain menambah pemasukan Pemerentah setempat juga kemacetan pasti akan berkurang. Namun pihak Pemerintah jangan hanya menyarankan namun juga harus memperbaiki sistem Bus Trans Jogja ini, misalnya buat Bus senyaman mungkin, perbaiki sistem operasi kerja misal jangan buat para penumpang menunggu lama, dan buat para penumpang senang dan selalu menggunakan jasa Bus Trans Jogja ini.

Jika ini bisa terwujud pasti banyak para pengendara baik yang roda dua maupun roda empat yang akan pindah dan akan memilih menggunakan jasa transpotasi umum, karena mereka akan berfikir menggunakan Bus Trans Jogja ini akan lebih efisien. Sebenarnya pihak Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mewujudkan Kota Yogyakarta ini menjadi kota yang bebas dari kemacetan dan menciptakan kota yang aman, indah serta menjadi Kota yang layak untuk dikunjungi.

Bukan hanya pihak masyarakat dan pemerintah, tapi bagi para pendatang pun baik yang mahasiswa atau yang pekerja mereka juga harus ikut serta dalam hal ini, karena mereka juga berperan dan mereka kini juga hidup disini jadi mereka sudah sama halnya masyarakat Yogyakarta jadi harus ikut sama-sama untuk mewujudkan dan menciptakan Kota Yogyakaryta yang bebas dari kemacetan sehingga layak untuk dikunjungi karena Kota Yogyakarta juga terkenal akan budaya dan pariwisatanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline