Lifebuoy Dukung Dokter Kecil Award 2011
Lifebuoy dan IDI memilih dua Dokter Kecil Terbaik se-Jawa Barat (nama menyusul) untuk mengikuti kompetisi Dokter Kecil Award tingkat nasional
Bandung, 16 Juli 2011 – Pemilihan Dokter Kecil 2011 adalah hasil kerja sama antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. melalui brand sabun kesehatan Lifebuoy. Roadshow pemilihan Dokter Kecil 2011 tingkat provinsi akan di gelar di beberapa daerah di Indonesia untuk memilih dua Dokter Kecil Terbaik perwakilan dari setiap provinsi. Dua Dokter Kecil tersebut akan mengikuti kompetisi tingkat nasional di Jakarta pada September 2011 untuk memperebutkan piala bergilir dari Ibu Negara.
Acara Roadshow Dokter Kecil 2011 Jawa Barat ini digelar Sabtu (16/7) di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat dan dibuka oleh Ketua Panitia Pelaksana Dokter Kecil IDI Wilayah Jawa Barat, Dr. Arief Setiawan, SpOG, MM, Mkes, Pengurus Besar IDI, Dr. Rullyanto, MPH, DFM, SH, MH.Kes, dan keynote speech oleh Gubernur Jawa Barat, Bapak H. Ahmad Heryawan. Sedangkan narasumber acara tersebut adalah Ny. Neti Heryawan, Istri Gubernur Jawa Barat, dr. Ade Nirmala Chandra, MARS., Professional Marketing Manager Lifebuoy, PT Unilever Indonesia, Tbk.,
Dalam program Dokter Kecil ini, Lifebuoy juga mensosialisasikan Gerakan 21 Hari untuk Membentuk Kebiasaan Sehat, yang materinya disampaikan dalam Roadshow Dokter Kecil di tingkat provinsi. dr. Ade Nirmala Chandra, MARS., Professional Marketing Manager Lifebuoy, mengatakan banyak cara dalam membentuk kebiasaan sehat berupa PHBS, terutama budaya CTPS di kalangan anak usia SD, salah satunya dapat dilakukan melalui program Gerakan 21 Hari untuk membentuk kebiasaan sehat. “Tahun ini, Lifebuoy mensosialisasikan program Gerakan 21 Hari yang bertujuan untuk membentuk kebiasaan sehat di 5 saat penting, yaitu mandi pakai sabun, CTPS sebelum makan pagi, CTPS sebelum makan siang, CTPS sebelum makan malam, dan CTPS setelah dari toilet, dilakukan selama 21 hari secara terus menerus dan tanpa putus”.
Saat ini jumlah siswa SD di Indonesia mencapai 31 juta siswa.[1] Dengan jumlah yang sangat besar tersebut, anak-anak usia SD penting menjadi sasaran sosialisasi kebiasaan sehat berupa PHBS dan CTPS. Program edukasi PHBS di sekolah, dilakukan melalui program Dokter Kecil. Dokter Kecil terbukti dapat menjadi agen perubahan dalam menggerakkan budaya hidup sehat di komunitas sekelilingnya[2]. Para siswa sekolah dasar yang dilatih Program Dokter Kecil menyebarkan pendidikan PHBS ke teman sebaya dan keluarganya melalui berbagai cara yang menarik, diantaranya dengan menampilkan drama pendek kepada teman, keluarga, dan lingkungannya, serta mengajak mereka untuk meningkat kesehatan dan kebersihan lingkungannya dengan program Jum’at Bersih atau kegiatan lainnya.
Dalam sambutannya, Bapak H. Ahmad Heryawan menyatakan dukungannya terhadap rangkaian program Dokter Kecil Award 2011 yang diselenggarakan IDI dan Lifebuoy karena program Dokter Kecil dinilai efektif untuk sosialisasi hidup sehat di sekolah.
Dr. Arief Setiawan, SpOG, MM, Mkes. mengatakan sampai saat ini diare masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak. “Penyakit diare dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat, perilaku ini harus dibentuk sejak dini, dengan adanya program Dokter Kecil, para siswa yang dilatih diharapkan dapat menjadi agen perubahan cilik yang dapat memberikan contoh PHBS dan peduli lingkungan bagi teman-teman sebaya dan keluarganya,” kata Dr. Arief.
Selain diare, rendahnya kebiasaan sehat pada anak-anak juga menyebabkan masalah kecacingan. Hasil survei kecacingan oleh Ditjen P2PL menyebutkan 31,8% siswa SD mengalami kecacingan.[4] Padahal penyakit tersebut bisa dicegah dengan PHBS dan CTPS.
Dr. Rullyanto, MPH, DFM, SH, MH.Kes. mengatakan adanya sinergi dan pandangan yang sama untuk memberdayakan Dokter Kecil sebagai agen perubahan cilik dalam membiasakan budaya PHBS sejak dini, mendorong IDI bermitra dengan Lifebuoy untuk bekerjasama melaksanakan Dokter Kecil Award 2011. “Edukasi dan sosialisasi PHBS dan CTPS tersebut penting dilakukan sejak usia SD agar anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa memiliki budaya sehat sejak dini yang tertanam hingga dewasa” kata Dr. Rully.
dr. Ade menambahkan bahwa selain menseleksi perwakilan Dokter Kecil Terbaik tingkat provinsi, dalam acara ini juga digelar berbagai lomba, yakni Lomba Majalah Dinding (Mading), Lomba Puzzle Gizi, Lomba Rally Dokcil, dan Lomba P3K. “Dalam kegiatan seleksi ini, kami berusaha untuk menyajikan serangkaian kegiatan yang bersifat edukatif dan fun bagi para Dokter Kecil, agar mereka nantinya dapat berpikir kreatif dalam menyebarkan PHBS kepada teman sebaya dan keluarganya,” kata dr. Ade.
Seleksi Dokter Kecil Award digelar untuk memilih dokter kecil terbaik yang berasal seluruh Indonesia dengan 10 provinsi diantaranya merupakan daerah binaan Lifebuoy untuk program Dokter Kecil yaitu DKI Jaya, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan. Roadshow Dokter Kecil ini akan dilakukan juga di Sumatera Utara (Medan) pada 21 Juli, Jawa Tengah (Semarang) dan Sulawesi Selatan (Makassar) yang akan dilakukan secara berbarengan pada 23 Juli untuk menyambut perayaan Hari Anak Nasional (HAN). Sebelumnya Roadshow Dokcil Jakarta telah dilaksanakan pada 23 Juni