Binatang buas merupakan binatang yang memiliki agresivitas yang tinggi. Binatang buas memiliki habitat tertentu sepeti dipegunungan dan hutan. Binatang buas memiliki rantai makanan, keberadaan binatang buas dapat menghasilkan keseimbangan alam pada duania binatang. Salah satu binatang buas yang sering menyerang manusia apabila terganggu habitatnya yaitu harimau, beruang dan ular, bukan hanya manusia yang diserang tetapi sesama binatang saling serang, akibat serangannya akan mengakibatkan kelumpuhan dan kematian.
Alam semesta diciptakan oleh Alloh SWT, Tuhan yang Maha Esa tentu mempunyai tujuan yang baik, tumbuhan dan binatang diciptakan semua ada manfaatnya terutama untuk keseimbangan alam.
Tentunya kita sebagai manusia yang diciptakan lebih sempurna dibandingkan dengan binatang, kelebihannya kita manusia diberi akal yang baik dari pada binatang. Akal inilah yang harus bisa kita lakukan untuk kemaslahatan semesta alam.
Memperlakukan alam dengan bijak untuk menghindari bencana yang akan ditimbulkan. Bentuk bencana bukan hanya kerusakan alam tetapi serangan atau amukan binatang buas terhadap manusia itu juga merupakan musibah akibat perlakuan kita terhadap habitat binatang buas yang sewenang-wenang.
1. Membaca doa sebelum masuk hutan atau daerah yang asing bagi kita.
Kewaspadaan dan pengetahun manusia sebagai mahluk yang berakal dalam ajaran islam telah dicontohkan oleh baginda Rasulallah Muhammad SAW. Dalam beberapa hadist Rasulallah SAW telah memberi petunjuk dan doa perlindungan kepada umat islam ketika berhadapan dengan binatang buas.
Salah satunya doa perlindungan dari binatang buas yaitu :
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
bismillahillazi la yadhurru ma’asmihi syaiun fil ardhi wala fis sama’ie wa huas sami’ul alim
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang dapat memberi mudarat di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sumber: Riwayat Abu Dawud (5082) dan An-Nasa'i (1010).
Dan Baca doa ini untuk menghindari binatang buas dan sengatan binatang berbisa
سَلَٰمٌ عَلَىٰ نُوحٍ فِى ٱلْعَٰلَمِينَ
Salāmun 'alā nụḥin fil-'ālamīn
Artinya: Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam,
dan banyak doa -doa lain yang bisa kita amalkan ketika memasuki hutan
Makna dari semua doa yang kita panjatkan merupakan perwujudan kita mengingat kebesaran Alloh Tuhan Yang Maha Esa, kita memohon perlindungan dari bahaya dari dalam hutan baik itu fisik maupun spritual, dengan Rahmatnya semoga kita ada dalam lindunganNYA.
2. Mempunyai niat yang baik ketika masuk hutan
Berniatlah dengan baik ketika memasuki hutan dengan tidak mempunyai niatan buruk terhadap binatang buas apalagi mau membunuhnya.
Saya bertahun tahun masuk keluar hutan dengan niat yang baik belum pernah ketemu binatang buas, walaupun pernah beberapa kali mendengar auman suara harimau sumatera, saya berkata dalam hati saya masuk hutan tidak ada niatan untuk membunuh binatang apalagi merusak hutan.
Para peneliti, penjaga hutan dan mahasiswa yang suka masuk hutan jarang ada masalah dengan binatang buas karena niat mereka baik. Namun pada oknum yang berbuat jahat terhadap binatang buas mereka sering terperdaya oleh ulahnya sendiri.
3. Berlakulah sopan dan tutur kata yang baik ketika ada dalam hutan.
Etika yang baik membuat seseorang akan berbuat yang terbaik untuk dirinya maupun untuk lingkungan. Ketika berada dalam lingkungan yang asing kita jangan berbuat ceroboh, tutur katapun dijaga dari kata-kata kurang senonoh, bukan berarti kita dalam hutan dilarang berkata-kata, tetapi berkataan kita harus yang baik.
Bersorak dengan kata-kata tertentu sangat dianjurkan untuk mengalihkan binatang buas agar lari dan menjauh dari kita. Binatang biasanya akan lari apabila kaget dan menjauh dengan kata-kata yang agak keras. Berisik dalam hutan lebih baik dari pada berdiam sendirian. Menghidupkan musik melalui type rekorder, musik bok, radio dan handphone akan melawan rasa takut dan sepi ketika berjalan dihutan.
4. Berlaku tenang apabila perpapasan dengan binatang buas.
Orang yang sering berpapasan adalah masyarakat yang banyak beraktivitas disekitar hutan yaitu petani, pedagang, jagawana, atau pengemudi yang jalur kendaraannya melintas ke kawasan hutan. yang sering sekali berpapasan adalah petani yang hendak berangkat ke ladang, tukang sadap aren mereka biasa beraktivitas pagi sekali mereka sering berpapasan dengan binatang buas, banyak khasus yang sering terjadi berpapasan manusia dengan beruang.
Saya mempunyai tetangga yang sering menyadap aren kala pagi dia pergi mengambil air nira, dia sering tidak sengaja berpapasan dengan beruang dan berhadap-hadapan sekitar 3-5 meter, pada saat berhadapan paniknya bukan maen kaget dan takut hingga lututpun gemetaran, namun berusaha tidak lari tetap tenang tidak lari, walaupun beruang sudah berdiri, berkat ketenangan beruang ditatap dengan posisi badan tetap tegap, akhirnya beruang berbalik kebelakang berlahan pergi meninggalkannya.
5. Jangan menunjukan sikap takabur dan menantang binatang buas.
Saya teringat ketika saya menangani kejadian warga disalah satu daerah didalam kawasan hutan lindung diberbatasan kabupaten Lampung Barat dan kabupaten Tanggamus, ada warga yang meninggal diserang kawanan gajah liar, ketika saya ketempat kejadian perkara, satu hari setelah kejadian untuk mengambil titik koordinat, saya betanya kepada warga setempat lalu mereka yang ada di umbul/talang menceritakan kronologis warga yang meninggal diserang gajah liar, pada saat itu korban kebunnya didatangi gajah liar banyak tanaman kopi dan pisang dirusak, setelah gajah pergi ke esokan harinya korban pergi melihat kebunnya yang rusak di injak-injak gajah liar, saking kesalnya korban berteriak dengan lantang dan menantang gajar liar tersebut padahal gajah sudah pergi.
Namun diluar dugaan kata warga yang merupakan kerabat dekatnya korban pada malam hari didatangin gajah liar, lalu gajah lar tersebut mengobrak-abrik gubuknya sedangkan korban saat itu lagi tidur digubuk tersebut. Ke esokan harinya korban dengan luka parah kulit kepalanya terkelupas, tulang-tulangnya remuk, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal.
Entah mitos atau benar warga-warga yang daerahnya menjadi lintasan gajah liar sekitar TN BBS mereka jarang menyebutnya gajah mereka menyebutnya" mbah gede", mereka dengan berkata baik kepada gajah tersebut ternyata jarang kebunnya tidak dirusak.
6. Jangan buang hajat atau buang air kecil sembarangan pada areal hutan.
Binatang mempunyai insting dan kebiasaan untuk menandai daerah kekuasaannya dengan cara membuang kotoran dan mengencingi wilayah-wilayah tertentu, mereka kencing pada batang kayu tertentu atau pada semak-semak untuk memberi tanda wilayah atau teritorial yang menjad habitat atau daerah kekuasaan. Kalau kita kencing sembarangan dianggapnya kita sebagai musuh karena telah mengencingi teritorialnya.
Gajah di TN BBS mempunyai daerah teritorial yang puluhan kilometer sama halnya dengan binatang buas lainnya seperti harimau dan singa mempunyai wilayah buruan masing-masing.
Gajah akan migrasi pada waktu tertentu untuk kebali pada arel untuk mencari makan dan berkembang biak, Gajah akan kembali kepada daerahnya melalui lintasan tetap yang mereka buat dengan cara membuang kotornnya dan air kencing dengan indra penciuamnnya aroma kotoran dan urine yang mereka letakan dulu tetap akan tercium.
Kasus yang sering terjadi gajah liar masuk kepemukiman atau kebun warga, itu sebenarnya gajah liar melitas pada areal teritorialnnya namun lahan tersebut telah dijadikan pemukiman dan kebun oleh warga, seperti terjadi didaerah souh Lampung Barat habitat satwa di TN BBS ada yang dijadikan kebun dan pemukiman.