Tanaman yang mempunyai potensi besar namun belum banyak diminati untuk ditanam dilokasi perhutanan sosial adalah tanaman cabe jawa (piper retrofractun vaht). Tanaman yang hidupnya merambat dibatang kayu sangat bersinergi ditanam ditegakan kayu yang ada di areal perhutanan sosial.
Kayu-kayu yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman ini pada lokasi perhutanan sosial pada skema hutan kemasyarakatan (HKm) dengan alasan pada lokasi tersebut tanaman kayu tidak boleh tebang karena kayu-kayunya sebagai pungsi lindung, maka dengan ditanaman cabe jawa tegakannya dapat bermanfaat ganda. Cara budidaya cabe jawa sangat mudah, batang atau sulur dipotong sekitar 3-5 ruas lalu di tancapkan dibawah kayu maka setelah hidup tanaman cabe rawit akan merambat dengan sendirinya.
Cabai jawa (Piper retrofractum Vahl) adalah jenis rempah yang masih berkerabat dengan lada dan kemukus, termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Nama lainnya adalah cabya, cabai jamu, cabe jawa atau cabai saja, meskipun penyebutan terakhir ini akan rancu dengan cabai yang sekarang lebih populer, Capsicum annuum. Nama daerah lain adalah cabbhi solak atau cabbhi alas dan cabia Sulawesi.
Ciri-ciri Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl) :
Cabe Jawa memiliki batang yang merambat dan dapat mencapai panjang hingga beberapa meter. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing, serta memiliki warna hijau yang khas. Tanaman ini juga menghasilkan bunga berbentuk bulir dengan warna putih kehijauan. Akan tetapi, bagian yang paling sering dimanfaatkan dari tanaman ini adalah buahnya, yang berbentuk seperti bunga lonceng dan memiliki rasa pedas.
Klasifikasi ilmiah dari tanaman cabe jawa : Kerajaan: Plantae. Divisi : Magnoliophyta. Kelas : Magnoliopsida. Ordo : Piperales. Famili : Piperaceae. Genus : Piper. Spesies : P. retrofractum. Nama binomial :Piper retrofractum Vahl.
manfaat cabe jawa (Piper retrofractum Vahl) :
1. Mengatasi Masalah Pencernaan
Cabe Jawa telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi masalah pencernaan, seperti gangguan perut, kembung, dan diare. Sifat antimikroba dan antiinflamasi yang dimilikinya dapat membantu meredakan iritasi pada saluran pencernaan.
2. Efek Antiinflamasi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Cabe Jawa memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Hal ini bermanfaat bagi penderita kondisi inflamasi, seperti arthritis dan penyakit radang lainnya.