Potensi yang luar biasa disekitar hutan adalah rumput. Namun potensi alam yang melimpah hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat disekitar hutan. Mereka hanya fokus pada kegiatan berkebun kopi.
Rumput-rumput yang tumbuh subur dan melimpah disekitar hutan dan sekitar dikebun kopi belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pakan ternak, ironinya lagi rumput-rumput yang ada didalam kebun kopi di anggap gulma yang secara rutin mereka dibasmi dangan menggunakan herbisida, sehingga kebun kopi kelihatan bersih tanpa rumput satu helaipun.
Kebiasaan buruk seperti ini tidak disadari oleh petani bahwa menbasmi rumput dengan menggunakan herbisida yang berlebihan dapat mengakibatkan tanah terkontaminasi dengan zat kimia yang berdampak pada kesuburan tanah.
Pemanfaatan rumput disekitar hutan hanya dimanfaatkan oleh sebagian petani yang memiliki ternak kambing, itu juga hanya sebagai usaha sampingan saja.
Mereka terbiasa merumput dengan mengambil rumput liar, itu pun dilakukan selepas bekerja dikebun kopi ketika menjelang sore, terkadang memperoleh rumput dilokasi yang dekat terkadang memeperoleh dilokasi yang jauh karena bersaing dengan para perumput yang lain.
Kebiasaan mencari rumput yang tidak tertib banyak menimbulkan kerawanan sosial karena terdesak oleh waktu dan cuaca hujan ada sebagian perumput yang jahil mencuri rumput dan merusak tanaman milik orang lain, seperti mencuri daun alpukat, daun pohon afrika, daun nangka dan sebagainya. Ini sering dikeluhkan oleh warga sekitar hutan.
Kesadaran para peternak kambing untuk menanam rumput di kebun kopi miliknya masih rendah dengan berbagai alasan, mereka mengatakan menanam rumput disekitar kebun kopi dapat menganggu tanaman kopi sehingga tanaman kopi menguning, alasan lain menanam rumput tidak aman sering dicuri oleh sesama perumput.
Padahal kalau dicermati petenak kambing yang ada disekitar hutan mau menanam rumput sangat menguntungkan dan berpaedah.
Ada beberapa keuntungan menanam rumput disekitar hutan di antaranya: