Lihat ke Halaman Asli

GMNI Kendari Go To Kampus Hadirkan Pegiat Pemilu Nasional, Politisi, hingga Akademisi

Diperbarui: 9 Juni 2024   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

GMNI Kendari Go To Kampus Hadirkan Pegiat Pemilu Nasional, Politisi,Hingga Akademisi

Kendari - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari sukses menyelenggarakan kegiatan dialog publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (UHO) pada 8 Juni 2024 di Kendari.

Dalam kegiatan ini mengundang berbagai narasumber Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tenggara Muh. Endang SA, Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sulawesi Tenggara Muhammad Nasir, Pengamat Politik Sultra/Akademisi FISIP UHO Muh. Najib Husein, Praktisi Kepemiluan/Dosen/Advokat L.M Muhram Naadu, Pegiat Pemilu Nasional/Ketua Eksekutif Indonesia Budget Center Arif Nur Alam.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka merespon perjalanan demokrasi, pemilu dan pilkada yang berjalan selama ini, seakan akan keresahan dari anak muda dan mahasiswa bahwa mereka hanya dibutuhkan suaranya tapi tidak dengan gagasan, pikiran dan programnya.

Dengan mengambil takjuk GMNI Kendari Go To Kampus* dengan mengangkat tema dialog Diskursus Politik, Partisipatif Dan Gagasan Strategis Pada Pilkada 2024. Upaya ini dilakukan untuk memunculkan nuansa baru dalam proses dan perjalanan demokrasi dan pilkada yang akan datang. Hal ini juga sebagai bentuk konsolidasi demokrasi, gagasan, platform dan program yang akan nantinya akan kita rekomendasikan kepada pemangku kepentingan. 

Dialog tersebut bertujuan untuk mengkonsolidasikan platform, program, gagasan politik yang akan ditawarkan kepada kandida serta mendorong partisipasi pemilih dalam mengawal demokrasi yang berkualitas dan substansial.

Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya dalam sambutannya mengatakan selama ini seakan ada keresahan dari perjalanan pemilu dan demokrasi yang selama ini dirasakan, apa lagi menuju pilkada tahun 2024, sangat sunyi sekali gagasan dan program politik yang bisa didiskusikan di kalangan akademisi bahkan di seluruh komponen masyarakat.

"Kita ingin mendapatkan nuansa yang berbeda dalam menghadapi Pilkada dan Pilgub 2024 ini, bagaimana seluruh kandidat hadir dengan gagasan, platform dan program serta rekam jejak yang baik agar animo partisipasi masyarakat dalam berpolitik lebih besar," ujarnya pada 8 Juni 2024 di Kendari.

Ia juga membeberkan, kenapa harus di kalangan kampus untuk diadakan dialog dan diskursus politik sebab kampus adalah bersemayam akademisi dan masyarakat intelektual yang bisa melahirkan berbagai pemikiran politik, pentingnya demokrasi dan bisa meminimalisir segala segala potensi kerawanan pilkada tahun 2024.

Sebab menghadapi pilkada 2024 situasi politik di tengah masyarakat semakin memanas dengan berbagai atraksi dan pergerakan elit politik. Eskalasi dan sirkulasi pergantian kepemimpinan nasional telah berdampak kepada dinamika politik elektoral, tanpa sadar masyarakat telah terkontaminasi dengan nuansa politik pragmatis yang semakin tajam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline