Lihat ke Halaman Asli

Khoiyir kukuhdwi

Karya tulis

Revitalisasi Rempah Indonesia

Diperbarui: 22 Januari 2022   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENJAGAAN HASIL ALAM SEBAGAI BAHAN REMPAH GUNA MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI EPISENTRUM REMPAH DUNIA

         Indonesia memiliki kekayaan alam sangat luar biasa dibuktikan dengan banyak nya rempah-rempah yang melimpah, dengan adanya rempah-rempah yang melimpah memantik bangsa-bangsa lain untuk memilikinya seperti negara-negara yang menjajah Indonesia. Dalam menjaga hasil alam sebagai bahan rempah, kita bisa melakukan upaya pelestarian alam dan penjaagaan alam  Dengan  inovasi ELYCE BOLDOM  kita bisa gunakannya untuk menjaga alam  dari ketimpangan-ketimpangan guna menjaga kelestarian dan hasil alam secara berkelanjutan.pada dasarnya upaya ini lebih berfokus pada kearifan lokal yang terdapat di tiap-tiap daerah, saat mengikuti conference Bersama mbak najwa di mata kita beliau  berkata , sebesar apapun permasalahan itu penyelesaiannya tetap lokal bahkan individual. Saya pikir begitu juga dalam menyelesaikan masalah alam dan hasil alam terutama di sektor pertanian itu bisa dilakukan sesuai kearifan lokal yaitu dengan dipahami, di kembangkan, dan diwariskan secara turun-temurun, Sikap dan perilaku menyimpang dari kearifan lokal terhadap lingkungan adalah sebuah hal  menyimpang  yang menggangu dan merusak keadaan alam dan lingkungan yang ada di sekitar kita.

Dalam mengembangkan ELYCE BOLDOM  tentunya tak bisa terlepas dari nilai-nilai sosial yang harus dibangun dan dijunjung tinggi di dalam struktur sosial masyarakat dan memiliki fungsi sebagai pedoman, pengontrol dan norma-norma untuk berperilaku dalam berbagai dimensi kehidupan baik saat berhubungan dengan sesama maupun dengan alam sesuai  prinsip dari ELYCE BOLDOM yaitu upaya pelestarian alam dengan orientasi kegiatan ramah lingkungan . Pengelolaan sumberdaya dan keanekaragaman hayati di Indonesia memiliki keterkaitan Rempah-rempah, indonesia telah menjadi saksi peradaban dunia orang-orang dari benua Eropa terutama Portugis, Spanyol dan Belanda bebondong-bondong untuk menguasai rempah-rempah yang ada di Indonesia.

Rempah-rempah merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hingga harga jualnya pun melebihi harga emas pada masa itu. saat ini, rempah khas Indonesia masih memiliki eksistensi dan tepercaya . tingginya produk rempah-rempah khas Indonesia yang banyak diekspor ke berbagai negara hal ini membuka pintu yang selebar-lebarnya untuk indonesia, khususnya dalam mengekspor lada, cengkih, pala, hingga kayu manis. kita bisa liat ekspor rempah pada januari sampai April 2020 itu mencapai US$218,69 juta, dan meningkat 19,28% jika kita bandingkan dengan 2019(dikutip dari katadata). Food and Agriculture Organization (FAO) Hal ini membuktikan bahawa rempah nusantara memiliki nilai yang luar biasa. Indonesia menduduki peringkat ke-4 eksportir rempah dunia dengan pangsa 8,8% di tahun 2015 (Food and Agriculture Organization), berada di bawah India, Vietnam dan Tiongkok hal ini manandakan bahwa Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pengekspor terbesar dunia

Tentunya dalam menyiapkan diri sebagai pengekspor terbesar dan menjadikan Indonesia sebagaiepicentrum rempah dunia harus ada strategi salah satunya peningkatan ekspor yang seharusnya dilakukan untuk memperkuat daya saing komoditas dengan negara lain, memanfaatkan pasar ekspor luar negeri yang saat ini terus tumbuh serta melakukan promosi, penetrasi dan pengembangan komoditas supaya dapat merebut pangsa pasar pesaing di negara tujuan ekspor.

Identifikasi komoditas apa saja yang jadi prioritas tidak lah cukup , tetapi kita juga harus melihat negara yang akan menjadi target pasar komoditas terpilih juga menjadi hal yang sangat penting sehingga kita bisa mengukur sejauh mana akan berhasil dan maksimal penyusunan strategi pengembangan dan penetrasi pasar dapat dilakukan secara efisien dan terfokus pada pasar yang menjaditarget. Komoditas rempah prioritas ini tidak hanya akan membawa pengaruah ekonomi yang baik kepada negara tetapi juga Indonesia juga berkesempatan untuk menjadi eksportir utama rempah dunia yang sekarang di pegang oleh india, Vietnam dan Tiongkok. maka dari itu fokus menjadi sangat penting untuk dapat merumuskan strategi pengembangan ekspor serta upaya pembukaan akses pasar. Guna mengetahui komoditas ekspor prioritas apa yang paling relevan dalam rangka pengembangan ekspor, pemetaan komoditas harus dilakukan dengan melihat pertumbuhan ekspor Indonesia ke dunia serta pertumbuhan impor dunia.

Komoditas prioritas yang menjadi fokus pengembangan ekspor adalah komoditas yang memiliki tren ekspor dan tren impor dunia sama-sama bernilai positif antara lain adalah, Vanili,jahe, lada dan kayu manis dll.  Indonesia punya banyak rempah yang belum dikenal luas seperti pulo sari, akar angin, kayu secang,andaliman kemukus,botor,kedawung dll, bahkan saking asingnya namaya terdengar aneh di telinga kita padahal memiliki sejuta manfaat, katakanlah  kedawung yang berkhasiat menyembuhkan kolera, radang usus,perut kembung, tidak hanya bijinya saja tapi juga daun dan batangnya pun bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal,pulo sari yang dapat mencegah kanker , akar angin tanamanherbal pembunuh bakteri dan kuman dan banyak lainnya.

Mungkin kah Indonesia menjadi epicentrum rempah dunia? Saya rasa dengan potensi rempah-rempah yang dimiliki Indonesia saat ini sangat mungkin, jika kita menilik kejayaan masa lalu tome pires dalam bukunya summa oriental que trata do mar roxo ate aos chins mengisahkan perjalannya selama berada di abad ke 16 Para Pedagang Melayu berkata bahwa Tuhan telah menciptakan Timor untuk kayu cendana, Banda untuk pala, dan Maluku untuk cengkih. Barang dagangan ini tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia kecuali di ketiga tempat ini. Negara kita tercinta ini dulunya global meeting point sekaligu global melting point nya dunia berkat rempah-rempah. Secara historis Indonesia memiliki jalur rempah harapannya itu bukanlah warisan semata, tetapi itu adalah masa depan kita jalur rempah ini pernah hadir sejak 4.500 tahun tahun yang lalu sebagai jalur perdagangan dan jalur budaya umat manusia.

Dengan gencarnya sosialisasi kepada masyarakat harapan nya bisa menumbuhkan superiority complex pada manusia-manusia Indonesia. Menghidupkan jalur rempah ini adalah upaya Kembali merekonstruksi dan revitalisasi budaya yang komprehensif sehingga bisa menggerakkan kesadaran seluruh elemen untuk merawat warisan-warisan kebhinekaan, kesejahteraan rakyat dan memperkuat diplomasi dengan bangsa-bangsa di dunia.

Nah dari sejarah-sejarah terdahulu bagaimana kegemilangan nusantara bisa menjadi ispirasi sekaligus fondasi meciptakan kegemilangan pada masa yang akan datang tentunya dalam mewujudkan ini haruslah mempunyai visi yang besar dan komitment tentunya. Lalu konteks dan momentum hadir untuk memberikan value, nilai ditambah sustainable branding dan porting menjadikan ini semua tercapai.

Jika china memiliki jalur sutra maka Indonesia memiliki jalur rempah, china telah merevitalisasi yang tadinya jalur sutra menjadi silk road initiative (SRI) sejak 2013 yang kemudian berubah nama yaitu lebih operasional menjadi one belt ons road ( OBOR)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline