Lihat ke Halaman Asli

Dampak Bullying terhadap Kesehatan Mental Anak-Anak

Diperbarui: 30 Mei 2024   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bullying merupakan tindakan kekerasan yang mana bisa berupa kekerasan fisik maupun kekerasan mental. Bullying lebih menekankan pada senioritas atau pelaku merasa dia mempunyai kekuatan. Bullying ini bisa terjadi sengaja maupun tidak disengaja. Sengaja itu ketika pelaku melakukan suatu hal yang dapat menyakiti perasaan maupun fisik si korban dan agar si korban ini juga tunduk terhadap si pelaku. Bully tidak disengaja itu ketika seorang pelaku tidak sengaja menyakiti perasaan korban tetapi dengan segera meminta maaf dan tidak mengulanginya.

Dampak bullying jika dilihat dadi sisi pelaku akan menimbulkan emosi yang berlebihan sampai tindak pidana. Jika bagi korban, menyebabkan gangguan dalam hak psikologis seperti depresi, rendah diri, korban makin tertutup, sering mengalami cemas, hingga berujung bunuh diri. Hal ini juga akan menyebabkan korban tidak mau sekolah, tidak mudah berkonsentrasi saat pembelajaran, tidak mau bergaul, anak yang masih kecil itu harus menghadapi tekanan-tekanan yang berat.

Tindakan bullying memang masih bisa cegah dengan mengenali dan menyadari permasalahan, mengajarkan sejak kecil cara berempati kepada seseorang, dan memberikan atau menunjukkan kasih sayang agar anak menirukan apa yang orang tua mereka ajarkan dalam hal baik. Komunikasi antara anak dengan orang tua juga sangat penting agar hubungan keduanya semakin erat dan anak tidak harus bingung akan bercerita tentang banyak hal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline