Lihat ke Halaman Asli

Rasendriya Putra Soesanta

Universitas Airlangga

Memanfaatkan Potensi Ekonomi yang Dimiliki Indonesia sebagai Salah Satu Strategi untuk Pandemic Recovery

Diperbarui: 5 Juli 2022   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia Sehat. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tak tahu musibah yang menimpa seluruh penduduk muka bumi ini sehingga menghambat terlaksanakannya segala jenis kegiatan luring. Musibah yang meresahkan ini sering juga disebut sebagai pandemi. Dilihat dari definisi kata pandemi tersebut sudah menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi mencakup wilayah geografis yang sangat luas. Virus Corona yang muncul pada akhir tahun 2019 ini menyebar sangat luas hingga merambat ke seluruh Negara. Persebaran virus corona yang sangat cepat membuat seluruh Negara panik akan hal tersebut. 

Dikarenakan angka kematian yang tiba-tiba melambung tinggi akibat banyaknya orang yang terinfeksi oleh virus corona, berbagai prosedur pun ditetapkan agar mencegah penyebaran virus tersebut. Suka tak suka, prosedur yang ditetapkan memang menghambat keseharian manusia yang sebagian besarnya bersosialisasi. Makin lama, kata bersosialisasi ini seakan-akan pudar di masyarakat karena kebijakan yang ditetapkan guna menghambat persebaran virus corona.

Pandemi yang terjadi di seluruh Negara mempunyai dampak di berbagai sektor seperti sektor ekonomi, kesehatan, bisnis, industry, dan masih banyak lainnya. Berdasarkan tema yang diangkat, sektor ekonomi juga menjadi sorotan karena dampak yang ditimbulkan oleh pandemi sangat luar biasa dalam bidang ekonomi. 

Pembatasan sosial yang dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona menghambat kegiatan ekonomi yang memerlukan pertemuan antara dua pihak atau lebih. Pembatasan sosial juga menyebabkan turunnya daya beli masyarakat yang dimana sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.

Kegiatan ekonomi identik dengan yang namanya pasar. Pasar memiliki banyak peran dalam aktivitas atau kehidupan ekonomi masyarakat. Adanya pasar membuat banyak orang memiliki pekerjaan atau mendapat penghasilan. Pasar juga mempunyai arti yang sangat luas. Berbicara soal transaksi yang mewajibkan pertemuan antar individu, pasar tradisional maupun pasar modern tentu dirugikan oleh pembatasan sosial yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya perealisasian pencegahan penyebaran virus corona. 

Hal ini membuat pasar menjadi sepi akan konsumen. Padahal di waktu pandemi seperti ini, permintaan (demand) konsumen malah bertambah dikarenakan kebutuhan masyarakat yang memang secara tidak terduga harus dimiliki dengan kuantitas yang berlebih, contohnya tissue, handsanitizer, dan masker.

Tidak hanya pasar tradisional atau modern, usaha mikro kecil menengah atau bisa disingkat sebagai UMKM pun juga terhambat. Sama halnya dengan pasar, beberapa UMKM membutuhkan pertemuan antar individu untuk melakukan transaksi jual beli. Disaat seperti ini, sudah sepatutnya para pelaku usaha UMKM merubah strategi pemasarannya. 

Hitung- hitung dengan mengoptimalisasikan UMKM  dapat membantu memulihkan perekonomian Indonesia yang sedang merosot. Salah satu contoh strategi yang dapat dipakai yaitu dengan memanfaatkan teknologi. Di era digital ini, sebagian besar kegiatan manusia sudah memakai teknologi. Teknologi memudahkan manusia dalam beraktivitas. Rasanya seperti ketinggalan jaman bukan jika kita belum memiliki yang namanya ponsel pintar atau handphone?

Handphone merupakan salah satu bentuk berkembangnya teknologi di era ini. Segala sesuatu bisa kita lakukan melalui handphone, contohnya seperti telfon, bermain game, menonton hiburan, dan lain-lain. Melalui handphone kita juga bisa melakukan transaksi jual beli. Dengan memanfaatkan teknologi ini, para pelaku usaha UMKM dapat memaksimalkan strategi pemasarannya. Walaupun bisa memanfaatkan teknologi untuk bisnis pribadi, seorang pelaku usaha UMKM harus mempelajari kembali target pasar. Alasannya, banyak orang yang kondisi ekonominya juga berubah. Perlu waktu untuk beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang baru.  

Dikutip dari antaranews.com, dengan memanfaatkan teknologi digital, para pelaku UMKM akan memiliki kesempatan yang sama dengan pelaku usaha besar untuk menjual produk mereka. Hal ini dikarenakan mereka akan berada di dalam satu platform yang sama misalnya melalui e-commerce marketplace sehingga memiliki kesempatan yang sama dalam melakukan promosi dan penjualan produk.

Negara Indonesia harus berterima kasih kepada para pelaku UMKM yang pantang penyerah dalam mengembangkan usaha nya disaat pandemi. Hal ini karena kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan domestic bruto (PDB) paling besar dibandingkan dengan kontribusi dari usaha besar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline