Lihat ke Halaman Asli

"Nyata"

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“dulu nenek mau makan itu susah, Cuma bisa nyari makanan yang ada dikebon, ngeri buat keluarrumah, wong Jepang jalan-jalan kemana-mana, bunyi bedil gak karuan..”itulah sepenggal cerita nenek saya tentang masanya, masa dimana Indonesia terjajah oleh Jepang. Maka dari itu Dia berpesan “jaga kemerdekaan, urip wis enak, ra ono penjajah saikie(hidup sudah enak, tidak ada penjajah sekarang).

Betapa mengenaskan memang jika kita mendengarkan kisah Indonesia dalam penjajahan “nyata” itu. Ya, nyata, karena penjajah itu berwujud manusia nyata seperti kita. Tapi apakah sekarang kita sudah benar-benar merdeka?

Banyak orang bilang sekarang kita terjajah dalam arti bukan sebenarnya. Lalu terjajah dalam hal apa? Siapakah yang membuat kita merdeka dan siapakah yang membuat kita terjajah sebenarnya? Kita sendiri? Ya! Kitalah yang membuat bangsa ini merdeka dan kita pulalah yang membuat bangsa ini kembali “terjajah”. Para pahwalan berhasil mengusir para penjajah dari tanah ini dengan harapan Indonesia dapat tumbuh dan besar dengan jati diri asli Indonesia, tapi kini setelah merdeka apa yang terjadi? karena ulah kita sendiri kita kembali “terjajah”,kenapa? Karena kita tumbuh sebagai pemuda yang “gengsi”, gengsi karena menganggap budaya dan jati diri bangsa ini kurang bergengsi, kurang modern dibanding negara lain.

Atas nama gengsi kita ogah-ogahan mempelajari budaya kita, tapi kita malah gencar mempelajari kebiasaan-kebiasaan orang Negara lain. Sehingga sekarang orang asing pulalah yang lebih pandai terhadap budaya kita, lah kita?? Cukup tersenyum manis sambil membayangkan kalau itu diri kita yang tiba-tiba pandai berlenggok menarikan tariannya.

Ibarat orang makan, mungkin seperti saat kita makan sambal. Saat melihat orang bisa menari adat kita latah ingin juga ikut bisa tapi setelah acara selesai kita kembali kerumah dan tertidur, maka hilanglah keinginan kita bersamaan dengan terbangunnya kita dari tidur seperti mimpi.

Saya pernah membayangkan jika fenomena ini terus terjadi, yaitu semua warga bangsa ini akan menjadi bule karena yang pandai dan mengenal negera kita adalah mereka, selain itu juga banyak pemuda yang ingin menikah dengan orang asing alias bule dengan alas an perbaikan keturunan. Ya kaan? (jangan tersinggung yah kalau pasangan anda bule, heee.. ^.^) dan kita sebagai pribumi akan tersingkir ke pinggiran. MAU?? Mengerikan jika membayangkan hal ini terjadi.

Karena itu, sebagai pemuda Indonesia mari kita gali kembali bangsa ini dan tanggalkan pakaian gengsi kita demi Indonesia, Indonesia yang merdeka, secara “nyata” dan “bebas dari gengsi ”. MERDEKA.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline