Lihat ke Halaman Asli

Yang Meretas Dingin Dari Semak Basah

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sembari mendekap angin
yang meretas dingin dari semak basah
pada batas pandang mata menghujam sinar
diderasnya awan yang merapat dalam benak
seolah ingin memastikan
bahwa segalanya bisa gugur teratur
meski hujan habis mengucur
diantara warna merah tua kaki langit
seperti daundaun yang ia saksikan di tepi telaga
hanya akan jatuh di bentang pipinya
lalu dihisap hingga rapuh ke hulu

30 Agustus 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline