Lihat ke Halaman Asli

Rasawulan Sari Widuri

TERVERIFIKASI

Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Hilangnya Fenomena Indent Peuyeum Ketan Kuningan Tahun Ini

Diperbarui: 11 Mei 2020   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Kuningan yang berada di kaki gunung Ciremai mempunyai banyak kuliner khas. Salah satunya adalah peuyeum ketan yang dibungkus daun jambu air.

Seiring dengan kebiasaan rakyat Indonesia yang suka membawa oleh-oleh pada saat bepergian, maka oleh-oleh menjadi bisnis yang berkembang pesat sampai dengan akhir tahun kemarin.

Tidak perlu dipertanyakan lagi betapa banyaknya orang Kuningan yang merantau ke Jakarta ataupun kota besar lainnya. Anda bisa tanyakan kepada pedagang indomie rebus, tukang rokok pinggir jalan ataupun tukang nasi goreng. Kebanyakan dari Kuningan.

Belum lagi pegawai blue collar yang mengadu nasib di Jakarta seperti saya misalnya. Istilah kata jika Lebaran Idul Fitri, kota Kuningan yang biasanya sepi tiba-tiba jadi padat dengan kendaraan dengan plat B.

Budaya membawa oleh-oleh menjadi seakan-akan wajib hukumnya jika sudah datang ke Kuningan. Peuyeum ketan menjadi oleh-oleh favorit karena rasanya yang unik.

Berbeda dengan peuyeum singkong Bandung, peuyeum kuningan dibuat dari beras ketan putih dan dibungkus daun jambu air. Ciri khasnya adalah kemasannya dalam ember hitam. Satu ember biasanya berisi 50 ataupun 100 buah.

Saking banyaknya permintaan, beberapa peuyeum telah dibuat dalam skala besar di sebuah pabrik kecil di Kuningan. Salah satunya di desa Cibeureum. Peuyeum dari Cibeureum terkenal dengan rasanya yang manis dan tidak menggunakan gula buatan. Merknya pamela.

Pada saat lebaran Idul Fitri, peuyeum adalah oleh-oleh yang paling dicari. Peuyeum pamela menjadi primadona. Untuk mendapatkan peuyeum ini kita harus memesan terlebih dahulu kepada pedagang. Ya miriplah dengan istilah indent kalau mau beli mobil. Indent 3 hari.

Kalau kita tidak pesan sebelumnya, jangan harap anda akan mendapatkan peuyeum sesuai harapan. Sebagai alternatif biasanya membeli peuyeum dengan merek lain.

Seiring dengan hukum ekonomi, bahwa semakin banyak permintaan maka harga akan semakin naik, maka ini berlaku pula untuk peuyeum. Harga saat lebaran bisa lebih tinggi.

Namun tahun ini, fenomena indent peuyeum tidak akan ada lagi. Berdasarkan beberapa sumber, penurunan pembelian bukan hanya untuk peuyeum namun juga untuk oleh-oleh lainnya. Beberapa toko oleh-oleh bahkan sudah tutup karena tidak ada pengunjung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline